RSUD NTB Siap Kembangkan Wisata Medis

DISKUSI : Para narasumber saat menyampaikan materi dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD), dengan pembahasan pengembangan layanan wisata medis di RSUD Provinsi NTB dalam mendukung destinasi super prioritas, Selasa (8/10/2019). (faisal haris/radarlombok.co.id)

MATARAM—Menggeliatnya perkembangan sektor kepariwisataan di Provinsi NTB, ternyata ikut memancing pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, yang mengaku siap mengembangkan healthy tourism atau wisata medis. Hal itu terungkap dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD), bertajuk pengembangan layanan wisata medis di RSUD Provinsi NTB, Selasa (8/10/2019).

Menurut dr H Mukti Eka Rahadian, pengembangan layanan wisata medis sudah menjadi skala prioritas program dari pemerintahan Presiden RI, Jokowi, lima tahun ke depan di beberapa daerah. Termasuk Provinsi NTB yang menjadi destinasi wisata, baik dalam pengembangan infrastruktur pariwisata yang sudah menjadi prioritasnya. Sehingga wisata medis ini menjadi inovasi daerah NTB.

“Paling tidak kita dari sektor kesehatan juga harus terlibat aktif dengan cara memberikan dukungan kepada destinasi wista. Untuk itu perlu dipersiapkan rumah sakit ini sebagai salah satu destinasi. Jadi bisa dua-duanya, selain penyediaan layanan kesehatan, sekaligus juga bisa sebagai destinasi wisata,” cetus Mukti.

Lebih lanjut disampaikan, tentu harus dibuat perencanaan dan persiapan yang matang dalam pelaksanaan wisata medis ini. Dibutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak, terutama para pelaku wisata. “Saya yakin, Pak Hamzi dan Pak Gubernur mendukung terlaksananya wisata medis ini. Karena ini inovasi pengembangan daerah, dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan daerah. Apalagi saat ini sedang booming sekali pariwisata. Kami juga meminta peran dari teman-teman media untuk bisa mendukung ini, dalam rangka untuk menyiarkan destinasi-destinasi yang dapat mendukung sektor kesehatan ini,” pintanya.

Mukti juga mengaku, secara fasilitas RSUD Provinsi NTB sangat mendukung pengembangan wisata medis. Tinggal dipersiapkan dalam pengembangan, dan setidaknya harus memiliki layanan unggulan. “Tapi saya lihat sudah memiliki layanan unggulan seperti layanan radioterapi dan layanan cathlab, di samping layanan lainnya. Dalam wisata medis, memang tidak harus semua layanan. Namun setidaknya ada dua layanan unggulan. Maka perlu disebarkan informasi ini, bahwa RSUD Provinsi NTB sudah memiliki destinasi wisata medis unggulan, dengan dua prioritas layanan,” urainya.

Dalam pengembangan ekosistem wisata medis ini, juga harus didukung oleh pemerintah dan pihak terkait. Seperti infrastruktur rumah sakit, layanan transport pasien, hotel, Bandara, sistem informasi, destinasi, baik wisata unggulan tematik, MICE, dan lainnya, serta dari sisi human capital yakni dokter spesialis/subspesialis, tenaga kesehatan, dan pelaku bisnis.

Mengingat dari segi sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas, RSUD NTB tentu sudah siap dalam pengembangan wisata medis. Tinggal melihat peluang-peluang baru dalam pengembangannya. “Saya kira sudah siap lah RSUD Provinsi NTB sebagai rumah sakit rujukan tipe B. Karena sudah memiliki kualitas dan kompentensi pelayanan,” tandasnya.

Sementara Direktur RSUD Provinsi NTB, dr HL Hamzi Fikri menambahkan, berbagai layanan yang sudah berjalan di RSUD, baik dari sisi layanan unggulan maupun layanan lainnya yang dikudung dengan fasilitas memadai. Apalagi RSUD Provinsi NTB sudah terakreditasi paripurna oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit per 10 April 2017.

RSUD Provinsi NTB juga memperoleh Predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian PAN-RB tahun 2017, juara I penilaian pelayanan publik berprestasi lingkup Pemprov NTB kategori pelayanan langsung oleh Gubernur NTB tahun 2017, Sertifikat Rumah Sakit Pendidikan dari Kemnekes RI tahun 2018, dan sebagai Badan Publik Informatif  dalam Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik tahun 2018.

“RSUD Provinsi NTB merupakan rumah sakit kelas B pendidikan yang memiliki riil tempat tidur (TT) sebanyak 362 TT untuk menangani masyarakat Provinsi NTB, secara umumnya. Juga menjadi RS rujukan provinsi dalam melayani masyarakat,’’ tambahnya.

Tinggal sekarang, lanjut Hazmi, masalah produk layanan yang akan dikemas lebih cantik lagi, supaya produk layanan ini bisa terjual. “Kami lihat ini peluang potensinya besar untuk pengembangan dunia kesehatan dan pariwisata ke depan, dengan sumber daya yang kita punya,” bebernya.

Apalagi RSUD Provinsi NTB, sudah masuk menjadi bagian dari 10 rumah sakit yang dipersiapkan dalam pengembangan wisata medis di Indonesia, dengan layanan unggulannya, yakni radioterapi dan layanan cathlab. “Semoga ini benar-benar terwujud, sambil menunggu SK medical tourism dari Menteri Kesehatan,” tandasnya. (sal)

Komentar Anda