Rp 800 Juta Dana Gempa di Lobar Jadi Temuan

Dana Gempa di Lobar Jadi Temuan
KORBAN GEMPA: Sebagian korban gempa bumi yang rumahnya rusak, kini telah menempati rumahnya yang telah dibangun melalui dana bantuan pemerintah pusat. Tampak salah satu bangunan rumah gempa yang telah ditempati. (FAHMY/RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG — Pemerintah pusat telah menggelontorkan dana sekitar Rp 1,5 triliun untuk program rehab rekon rumah rusak para korban gempa di Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Terkait itu, beberapa waktu lalu, pihak Inspektur Pengawas dari BNPB turun melakukan audit, dan hasilnya ada sekitar Rp 800 juta dana bantuan korban gempa di Lobar yang menjadi temuan.

Temuan pihak Inspektur Pengawas BNPB itu, diakui oleh Bupati Lobar, H Fauzan Khalid. Hanya saja, belum ada  perintah BNPB kepada Pemda Lobar untuk mengembalikan temuan itu ke pusat. “Saya sudah terima laporan ini, dan temuan sudah ditindak lanjuti,” kata Fauzan, Rabu kemarin (15/5).

Dijelaskan Bupati, untuk di Lobar, ada sekitar Rp 800 juta yang menjadi temuan, dari total dana yang telah dikucurkan pemerintah pusat ke Lobar. Namun temuan angka ini dianggap paling sedikit, jika dibandingkan dengan daerah lain yang mendapatkan bantuan gempa. Dimana ada yang sampai miliaran rupiah temuanya. Sedangkan di Lobar, dari dana yang diterima Rp 1,4 triliun, temuan hanya sekitar Rp 800 juta. “Ya mendingan lah, orang (daerah lain) dananya Rp 80 miliar, temuannya (bisa) Rp 2,5 miliar,” tuturnya.

Baca Juga :  Rp 200 Miliar Kelebihan Dana Gempa Minta Dikembalikan

BACA JUGA: Rp 200 Miliar Kelebihan Dana Gempa Minta Dikembalikan

Namun temuan itu tegas Bupati, langsung ditindak lanjuti oleh pihak OPD bersangkutan. Dimana dari hasil koordinasi, temuan ini tidak harus uangnya yang kembali. Karena dana yang menjadi temuan ini adalah para korban gempa yang salah nama, atau salah alamat. “Isi rekomendasi dari BPKP minta di cek kembali,” katanya.

Untuk sementara waktu dana sebesar Rp 800 juta tidak bisa salurkan, sebelum dilakukan pengecekan kembali untuk divalidasi penerimanya. Model temuan, misalanya dalam satu keluarga ada yang memiliki empat anak, dan anaknya memiliki rumah sendiri. Tetapi Kartu Keluarganya (KK) masih numpang di KK orang tuanya. Untuk itu, harus dibuatkan KK anaknya, baru dana bisa diterima,” jelasnya.

Baca Juga :  Rp 16 Miliar Dana Gempa Ditarik dari Warga

BACA JUGA: Korban Gempa Bakar Material Bantuan

Sementara Kepala Bidang Perumahana Dinas Perkim Lobar, Lalu Ratnawi menjelaskan temuan dana ini sudah ditindak lanjuti. Dari hasil penelusuran, para korban gempa penerima bantuan ini ada yang memiliki NIK ganda di KTP elektronik. Selain juga ada KK yang masih numpang di orang tua. “Kita sudah buatkan data anomalinya dari temuan dana tersebut,” ujarnya.

Solusinya, ketika ada yang memiliki NIK ganda, maka dibuatkan berita acara (keterangan) dari desa. Belum lagi penerima yang salah alamat, namanya ada sebagai penerima, tetapi alamatnya berbeda, maka hal ini juga tidak bisa di cairkan. Pihak bank sudah memblokir sejumlah dana yang menjadi temuan. “Masih proses tindak lanjut dari semua temuan itu,” tandasnya. (ami)

Komentar Anda