Rp 7 Miliar untuk Dermaga Gili Air

LOKASI : Ini lokasi yang akan direncanakan membangun dermaga yang telah disurvei pihak kementerian tahun lalu (HERY/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara akan segera membangun dermaga di Gili Air untuk memudahkan sejumlah kapal menyandar di pulau tersebut.

Realisasi pembangunanya akan dilaksanakan dalam waktu dekat. “Total anggaran pembangunan dermaga itu yaitu senilai Rp 7 miliar yang bersumber dari bantuan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal,” ungkap Kabid Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Lombok Utara Johan Repi, kemarin. 

Bantuan untuk tahun 2017 sekarang ini sedang proses pengerjaan. Proses yang sedang berjalan, saat ini sejumlah dokumen akan diajukan ke ULP sebagai syarat lelang pengerjaan dermaga itu. Menurutnya setelah proses tander dilakukan kemungkinan pembangunan bisa dikerjakan sekitar bulan Juli mendatang. “Bulan April ini kita sudah ajukan ke ULP. Karena grand design juga sudah siap,” terangnya. 

Baca Juga :  Bupati Surati 96 Pejabat yang Belum Isi e-LHKPN

Terkait dermaga di dua gili lainnya, Johan mengatakan akan dibangun secara menyusul. Sebab sifatnya bertahap maka pada tahun ini untuk Gili Trawangan dan Meno akan dibuat grand design terlebih dulu. “Untuk gili lainnya kita juga dapat bantuan, tetapi tidak bisa dikerjakan langsung. Mungkin tahun ini desainnya kemudian tahun 2018 baru bisa dikerjakan,” katanya. 

Pembangunan dermaga tersebut, selain untuk meningkatkan fasilitas juga sebagai langkah guna membatasi masuknya sejumlah kapal besar ke Gili Matra. Setelah segala sesuatunya rampung, pemerintah akan membuat regulasi terkait pembatasan kapal tersebut. “Sehingga nanti di dermaga itu yang boleh nyandar hanya kapal-kapal di bawah 25 grosston. Kalau saat ini kan semua masuk, kalau regulasi sudah ada misalnya seperti Ekajaya begitu yang beratnya 120 grosston tidak boleh masuk,” paparnya.

Baca Juga :  Lima Lokasi Paralayang KLU Bisa Jadi Objek Wisata

Oleh karena itu, untuk sekarang mau tidak mau mereka harus menyandar dulu di Teluk Nara. Jika nanti setelah regulasi ada dan mereka tidak mematuhi. “Kita punya Syahbandar dan bersinergi dengan Polair untuk menindaklanjuti,” tegasnya. (flo) 

Komentar Anda