Rp 1,07 Miliar untuk Penataan RSUD Praya

ILUSTRASI DANA RSUD

PRAYA—Tahun 2017 ini DPRD Lombok Tengah (Loteng) telah menganggarkan Rp 1, 07 Miliar, untuk penataan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya Loteng. Anggaran sebesar tersebut, itu murni untuk meningkatkan kelas rumah sakit milik pemkab ini, dari akriditasi tipe C menuju akriditasi Tipe B.

Hal ini diakui oleh H. Ahmad Supli, Kamis (12/01) kemarin. Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk mematangkan semua persiapan, rumah sakit menuju akriditasi tipe B.

Keberadaan RSUD Praya dari segi kelengkapan dan bangunan, diakuinya sudah mencukupi persyaratan, hanya saja dari segi tenaga medis, RSUD mengalami kekurangan, mulai dari dokter specialis hingga dokter umum.

Selain itu lanjutnya, beberpa kekurangan juga akan ditertibkan, dan itu membutuhkan anggaran. “Yang jelas ditahun 2017, RSUD Praya harus sudah mengantongi akriditasi tipe B, anggaran RP 1, 07 Miliar tersebut, semuanya untuk pemenuhan kebutuhan rumah sakit,” tegasnya.

Baca Juga :  Bupati Imbau Diselesaikan Secara Kekeluargaan

[postingan number=3 tag=”rsud”]

Sementara itu Direktur RSUD Praya dr Muzakkir Langkir menyebutkan saat ini pihaknya terus mengupayakan  dan mengejar status akriditasi tipe B, bisa didapatkan tahun ini. Ada beberapa hal yang membuat status akriditasi tipe B belum juga didapatkan, diantaranya kekurangan dokter specialis dan dokter umum.

Untuk dokter specialis sendiri, RSUD Praya baru memiliki 14 orang dokter, dan umum 26 orang. dari jumlah tersebut di atas, RSUDmasih mengalami kekurangan, khususnya dokter specialis, dimana saat ini dokter specialis yang belum ada diantaranya, dokter specialis jantung, urologi ginjal dan saluran kencing dan specialis anak. “Untuk dokter specialis anak memang ada, hanya saja kita butuh tambahan,” terang Langkir.

Baca Juga :  Libur Lebaran, Pelayanan RSUD Tripat Tetap Normal

Selain kekurangan tim dokter lanjutnya, mulai bulan ini pihaknya sudah memprogramkan sosialisasi bagi stap dan pengunjung. Dimana setiap ruang petugas akan mendatangi dan memberikan pemahaman, akan tata tertib dan yang lainnya.

Kemudian, akan diberikan pelatihan satu minggu sekali secara terjadwal, khususnya kepada stap, tentang Standar  Oprasional Prosedur (SOP). Selanjutnya di tahun ini akan dibuatkan satu pintu masuk dan keluar, dimasing masing ruangan. (cr- ap)

Komentar Anda