Rocky Gerung Ditolak jadi Pembicara di Unram

Rocky Gerung ( Istimewa )

MATARAM—Pengamat politik, Rocky Gerung ditolak masuk di Universitas Mataram (Unram).

Padahal Rocky Gerung rencananya akan menjadi narasumber pada Seminar Nasional 24 Tahun Reformasi yang bertajuk Titik Nol Penegakan dan Keadilan. Kegiatan itu rencananya selain akan mengundang Rocky Gerung, juga ada Bivitri Susanti pakar Hukum Tata Negara, dan Widodo Dwi Putro Akademisi Fakultas Hukum Unram yang akan berlangsung pada 16 September 2022 mendatang, di Gedung Dome Unram.

Penolakan terhadap Rocky Gerung itu tak ayal membuat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengawal Ideologi Bangsa Unram merasa kecewa. Ketua Umum UKM PIB Unram, Adrian Islah Perdana mengaku pihaknya bersama panitia lain sudah mendatangai Wakil Rektor (WR) III Unram dengan tujuan berdialog langsung terkait dengan kegiatan seminar yang akan dilakukan. “Namun ternyata WR III tidak berani mengambil kebijakan dan akhirnya menolak kegiatan yang akan kami lakukan. Sebelumnya WR III menemui Rektor Unram terkait dengan kegiatan kami tersebut. Tetapi setelah balik konsultasi dengan Rektor Unram, WR III Unram menegaskan kalau kegiatan ini tidak bisa dilakukan di Unram,” cerita Ketua Panitia Acara Seminar Nasional UKM PIB Unram, Naufal Dzulkifli, Selasa (30/8).

Dikatakan lebih lanjut pengakuan dari WR III,
ada kekhawatiran ada gerakan-gerakan yang menolak kehadiran dari Rocky Gerung, yang mungkin dari oganisasi masyarakat (Ormas) maupun organisasi kepemudaan (OKP). “Padahal saya sudah pastikan untuk Ormas dan OKP sudah dibicarakan. Sekarang tinggal hanya persetujuan dari Unram saja. Namun tetap saja ditolak. Dan yang ditolak itu hanya Rocky Gerung saja,” terangnya.

Menurutnya, kondisi ini tentu menjadi preseden buruk. Bahkan bisa dikatakan kebijakan Unram ini lebih parah dari zaman orde baru.
Ketakutan atas kehadiran
Rocky Gerung di Unram tidak berdasar. Sebab, tema yang dibahas juga bukan tentang radikalisasi.
“Kami dipersulit terkait dengan kegiatan ini. Makanya kami mengalah dan akan mengadakan di luar (Unram). Terpenting, pihak kampus memberikan kami dana pembinaan untuk melaksanakan seminar itu. Tapi toh juga tidak diberikan oleh kampus,” sesalnya.

Kampus yang seharusnya menjadi laboratorium intelektual namun dihadapkan dengan hal-hal yang sangat subyektif dari pejabat kampus. Menurutnya ini hal-hal yang tidak mendasar dan tidak subtansial. ” Kita akan menerima keputusan birokrasi kampus jika alasannya masuk akal. Seperti Rocky Gerung ini misalnya mantan teroris. Karena tentu saja kami tidak mungkin akan mengundang,” kesalnya.

Pihaknya menilai kebijakan Unram ini aneh dan lucu. Dia membandingkan dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang mengundang Rocky Gerung. Mahasiswa bisa mengadakan seminar bahkan terbuka siapapun narasumbernya. “Tapi kok Unram begini ya. Pada intinya Unram menolak kehadirian Rocky Gerung yang menjadi pembicara atau kuliah umum di Unram,” tandasnya.

Terpisah, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unram, Prof Dr Ir Enny Yuliani, M.Si, yang dihubungi untuk meminta tanggapan, justru menyarankan untuk bertanya ke Humas. “Hubungi Humas Unram nggih (ya),” jawabnya singkat.

Demikian Koordinator Humas Unram, Khairul Umam, SH,MH yang dihubungi mengatakan tidak mengetahui sedikit pun penolakan dari pihak Rektorat Unram. “Saya juga baru tahu infonya,” jawabnya seraya menyampaikan untuk menghubungi WR III karena sudah banyak yang menanyakan terkait hal tersebut. (adi)

Komentar Anda