MATARAM–Peristiwa memilukan menimpa gadis belia berinisial HD (16) alamat Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.
Ia diduga menjadi korban pemerkosaan berulang oleh kakak iparnya sendiri, Robi Mujahidin (25), warga Tegal, Kelurahan Selagalas, Kota Mataram.
Ironisnya, aksi bejat itu dilakukan saat tidur bertiga bersama istri pelaku yang tak lain adalah kakak kandung korban. “Peristiwa pertama mereka tidur bertiga. Tapi istri pelaku tidak curiga karena terlelap. Padahal adiknya (korban) sudah kasi kode dengan menggerakkan kaki kakaknya,” beber Kepala Sub Unit II PPA Polresta Mataram, Aiptu Putu Yulianingsih, Rabu (25/6).
Kasusnya kini tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Mataram setelah dilaporkan oleh paman korban. RM diduga telah memekosa HD sebanyak tiga kali, dengan modus dan tempat yang sama: di dalam kamar rumah mereka yang ditempati bersama enam anggota keluarga lainnya.
Peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 01.00 WITA dini hari. Tidak ditahu persis bulan berapa. Saat itu, Robi tidur satu ranjang bersama sang istri dan adik iparnya, HD. Dalam pengakuannya, Robi mengaku melakukan hubungan intim dengan HD tanpa membangunkan istrinya. Mirisnya, korban sempat memberi kode dengan menekan kaki sang kakak, namun tidak digubris.
Pihak penyidik menyebut kondisi korban saat itu sangat tertekan, apalagi kejadian berlangsung begitu dekat dengan anggota keluarga lainnya. “Kejadiannya saat mereka tidur bertiga. Tapi istri pelaku belum kami ambil keterangan,” ungkapnya.
Kejadian kedua berlangsung sekitar pukul 16.00 WITA, pada Februari 2025, kembali di kamar korban. Kali ini, RM membekap mulut HD dan melancarkan aksinya sambil mengancam agar korban tak menceritakan kepada siapa pun.
Padahal, rumah mereka berada sangat dekat dengan rumah tetangga dan kakek-nenek korban pun tinggal di rumah yang sama. Namun, korban tak bisa berteriak karena ancaman pelaku. Adapun peristiwa ketiga, puncaknya terjadi pada Senin (23/6). Robi kembali masuk ke kamar korban, kali ini dengan dalih ingin curhat. Namun kecurigaan memuncak ketika terdengar suara pintu kamar korban yang dibuka-tutup berulang kali.
Paman korban yang curiga langsung berteriak, memanggil warga, dan suasana pun gempar. “Warga langsung berkumpul. Ayah korban yang saat itu berada di Lombok Tengah langsung ke lokasi kejadian setelah diberi tahu, bahwa anaknya mau diperkosa,” tuturnya.
RM diketahui bekerja sebagai tenaga ekspedisi. Namun di kampungnya di Selagalas, ia dikenal sebagai pemuda nakal yang gemar mabuk-mabukan. “Menurut informasi, tidak ada yang suka dengan dia (pelaku) di lingkungan tempat tinggalnya, makanya ikut tinggal di rumah istri,” ungkap.
Penyidik menyatakan bahwa mereka akan segera membawa korban ke psikolog, mengingat kondisinya yang masih di bawah umur dan dalam tekanan psikologis berat. “Korban masih anak-anak, masih labil. Tapi kasus ini kami tangani serius,” tegasnya.
Laporan resmi dibuat oleh paman korban, yang langsung memberi tahu ayah korban tentang dugaan pemerkosaan tersebut. Saat ini, Robi telah diamankan dan dalam proses pemeriksaan intensif oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Mataram. (rie)