Rizki Maulana, Anak Pelanggar Lalu Lintas yang Viral di Medsos

Dapat Hadiah Sepeda, Beredarnya Video Disayangkan

Rizki Maulana
SEPEDA : Muhammad Rizki Maulana, siswa pelanggar lalu lintas yang mendapat hadiah dari Polres Lombok Timur kemarin. (Janwari Irwan/RADAR LOMBOK)

Bebepa hari terakhir media sosial diramaikan oleh video anak madrasah tsanawiyah yang mengendarai sepeda motor dengan berseragam sekolah tanpa memakai helm. Yang bikin viral karena anak di bawah umur ini menangis sewaktu dicegat Polantas. Dengan wajah ketakutan ia memohon anggota Polantas melepaskannya. Sebagian besar netizen menertawai anak ini karena dianggap lucu. Sebagian justru sedih karena anak ini menjadi korban perisakan (bully) karena videonya disebarluaskan.


Janwari Irwan-LOTIM


Ya, nama anak ini Muhammad Rizki Maulana, siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Abidin Desa Grisak Smanggleng Kecamatan Sakra Barat. Videonya beredar tengah menangis saat dicegat anggota Polantas di Selong belum lama ini. Di video tersebut Rizki berboncengan dengan temannya yang sama-sama menggunakan pakaian sekolah. Keduanya anak di bawah umur, mengendarai sepeda motor tidak pakai helm. Ia disetop petugas. Saat itulah ia menangis, memohon agar polisi melepaskannya. Ia takut akan dimarah oleh orang tuanya jika motor itu ditahan polisi. Kemarin, ia justru bisa sumringah karena tiba-tiba mendapat hadiah sepeda dari Polres Lombok Timur.

BACA JUGA: Berkenalan dengan Anjing Pelacak Milik Polda NTB

Ketakutannya dicegat polisi itulah yang membuat video laris manis disebar di Medsos. Sebagian berkomentar kondisi si anak di dalam video justru dianggap lucu dan bikin tertawa. Belum diketahui siapa yang pertama menyebarkan video ini. Juga belum diketahui siapa perekam video ini.

Baca Juga :  Polda Dalami Laporan Terhadap Youtuber Yudi

Meski melakukan pelanggaran dan sepeda motornya masih ditahan, Selasa (13/11) Rizki dipanggil pihak Polres untuk menerima hadiah sepeda yang bisa digunakan sekolah. Dari keterangan yang ada, Rizki tinggal bersama neneknya di Sakra Barat. Orang tuanya bercerai. Saat dicegat polisi ia sudah dari rumah ibunya yang di Lendang Nangka Kecamatan Masbagik. Di Mapolres Lombok Timur sewaktu menerima hadiah sepeda ia didampingi beberapa keluarganya. Kedatangannya menjadi perhatian media dan aparat polisisi. Ia menerima banyak permintaan foto bersama. “Saya dipanggil karena saya melakukan kesalahan, kesalahan saya karena melanggar lalu lintas,” katanya mengakui.

Ia mengakui menggunakan sepeda motor padahal usianya masih anak-anak.”Karena saya banyak kesalahan makanya sepeda motor saya sampai saat ini ditahan,”akunya.

Ayahnya, saat ini masih di penampungan, mau berangkat ke luar negeri menjadi TKI. Kakek Rizki, Haji Aminullah, mengakui setiap hari memang Rizki menggunakan sepeda motor ke sekolah. Karena orang tuanya tidak ada di rumah sehingga satu-satunya cara untuk bersekolah hanya menggunakan sepeda motor. “ Saya tau di pergi ke rumah ibunya setelah dia pulang sekolah, dimana pada saat dia pulang diantar sama tukang ojek, dan mengatakan kalau sepeda motornya ditilang,” katanya.

Baca Juga :  Polda Dalami Laporan Terhadap Youtuber Yudi

Aminullah yang merupakan marbot masjid ini mengaku sadar akan pentingnya berlalu lintas, dan akan menjadikan ini sebagai pembelajaran.” Mulai sekarang saya tidak akan berikan dia pakai sepeda motor, cukup pakai sepeda saja,”katanya.

BACA JUGA: Lebih Dekat Al–Hamuddin, Qori Tuna Netra Tingkat Nasional

AKP Riyan Faisal mengatakan pemberian sepeda ini dilakukan tentunya dengan berbagai pertimbangan. Dan agar Rizki Maulana tidak mengulangi kesalahannya. “Alangkah baiknya untuk siswa yang belum memiliki SIM ini menggunakan sepeda kayuh, bukan sepeda motor, dan ini sebagai pembelajaran bagi kita semua terutama orang tua,” katanya.

Masih di media sosial, justru ada sebagian netizen menyayangkan beredarnya video ini dan yang akhirnya membuat Rizki menjadi korban bully. Seperti yang disampaikan Muhammad Shafwan dalam postingannya. “ Saya bayangkan anak saya yang ditertawakan teman-temannya di sekolah. Menertibkan anak ini bagus, tapi menyebarkan videonya saya kira akan membuat anak ini menjadi korban bully,”ungkapnya.(*)

Komentar Anda