Rider Malaysia dan Singapura Juara GFNY Lombok

Dijelaskan Faozal, even bersepeda GFNY ini memang agak sedikit berbeda dibandingkan dengan olahraga prestasi, seperti Tour de Lombok Mandalika yang pernah berlangsung di Lombok beberapa waktu lalu. Dimana Tour de Lombok Mandalika, aturannya lebih ketat, dan tetap harus melibatkan induk organisasi sepeda yang resmi, seperti Pengurus Besar Ikatan Sepeda Indonesia (PB ISI).

“Sementara kalau GFNY bersifat lebih fun, dengan peserta bisa lebih santai mengeksplore keindahan alam (destinasi wisata), melihat keunikan gaya hidup masyarakat desa, bahkan kalau beruntung bisa menyaksikan atraksi kesenian dan budaya yang banyak digelar oleh masyarakat sepanjang jalur balapan,” papar Faozal.

Baca Juga :  Wisman Malaysia Dominasi Kunjungan ke Lombok

Kebanggaan bahwa NTB, khususnya Pulau Lombok dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan even bersepeda internasional seperti GFNY, juga diungkapkan Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs Firli, M.Si. “Kami merasa bangga Pulau Lombok kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan GFNY. Bahkan ini tingkat Asia,” ujarnya dalam sambutan sebelum pelepasan.

Baca Juga :  800 Pesepeda Internasional Ikuti GFNY di Lombok

Untuk itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga daerah ini agar tetap aman dan kondusif. Sehingga Lombok kedepan tetap terpilih sebagai lokasi favorit untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan internasional lainnya.“Untuk even GFNY kali ini, kami juga telah mengerahkan lebih dari seribu personel kepolisian untuk mengamankan jalannya perlombaan, mulai dari start, hingga finish,” singkatnya. (gt)

Komentar Anda
1
2
3