Ricuh Liga 3 Persebi Bima VS Hamzanwadi FC Diklaim Sudah Ada Perdamaian

RICUH: Liga 3 yang mempertemukan Hamzanwadi FC dan Persiba Bima ricuh. (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM–Pertandingan Liga 3 Zona NTB ricuh, yang berujung laporan ke polisi. Laporan yang masuk ke Polsek Sandubaya itu datang dari Pelatih Hamzanwadi FC, Riki Andani dengan dugaan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan Persiba Bima. “Iya, kami sudah menerima aduan adanya dugaan tindak pidana penganiayaan yang terjadi Jumat (3/11) kemarin,” kata Kapolsek Sandubaya Kompol Moh Nasrullah, Minggu (5/11).

Dugaan tindak pidana penganiayaan itu terjadi di Gelanggang Olahraga (GOR) 17 Desember. Keributan itu berawal dari selebrasi dari Persiba Bima yang dianggap terlalu berlebihan dan sedikit bersifat menghina sehingga membuat tim Hamzanwadi FC terpancing.

“Kemudian pelatih Hamzanwadi FC menegur dan menyuruh masuk lapangan. Akan tetapi, pemain Persiba Bima terjatuh yang membuat pemain Persiba Bima yang lain emosi dan terjadilah keributan,” sebutnya.

Selebrasi yang dilakukan pemain Persiba Bima setelah membobol gawang Hamzanwadi FC lewat tendangan titik tengah. Penalti itu membuat papan skor imbang 2:2, yang sebelumnya Hamzanwadi FC unggul 2:1. Kericuhan semakin tak terhindarkan sehingga pelatih Hamzanwadi FC berusaha melerai. Akan tetapi, mendapat serangan dan pukulan, termasuk dari pelatih Persiba Bima.

Akibatnya, kedua kesebelasan termasuk pemain cadangan saling serang. Anggota polisi yang melakukan pengamanan, melerai kedua belah pihak yang saling serang itu. “Karena insiden itu mengakibatkan pelatih Hamzanwadi FC mengalami luka memar di sejumlah tubuhnya. Dan mengadukan yang menimpanya ke Polsek Sandubaya,” ujarnya.

Tindak lanjut dari aduan pelatih Hamzanwadi FC tengah dalam proses pendalaman. “Tidak ada yang diamankan,” sebutnya.

Dikatakan, perselisihan yang terjadi itu sudah menemui titik terang. Kedua belah pihak sepakat berdamai. “Sudah damai,” tandas Nasrullah.  (sid)

Komentar Anda