SELONG–Memasuki pekan libur Lebaran Idulfitri 1444 H, sejumlah objek wisata di Kabupaten Lombok Timur mulai ramai dikunjungi wisatawan.
Pantai Gili Lampu misalnya, Minggu pagi (23/4/2023) dipadati ribuan warga, baik yang datang perorangan maupun rombongan keluarga.
Pengelola Pantai Gili Lampu Catur Adigunawan mengatakan jumlah kunjungan wisatawan di Pantai Gili Lampu terus mengalami peningkatan saat libur lebaran.
“Sekarang wisatawan yang datang sudah 3 ribu orang. Kemungkinan kalau sampe sore bisa 5 ribu sampai 6 ribu. Karena kan mereka sengaja liburan sama keluarganya, bawa pacar, teman,” katanya kepada Radar Lombok.
Catur memprediksi puncak keramaian bakal terjadi hingga H+7 atau tepatnya pada Lebaran Topat. Saat itu wisatawan diperkirakan mencapai 10 ribu orang.
“Nanti Lebaran Topat membeludak wisatawan yang datang. Untuk sekarang masih 3-5 ribu orang setiap hari,” ujarnya
Dikatakan Catur pantai masih menjadi lokasi favorit wisatawan. Selain untuk bersantai dan mandi di laut, Pantai Gili Lampu juga menjadi pintu masuk wisatawan yang ingin mengunjungi Gili Kondo, Gili Air dan Gili Petagan.
Tidak hanya itu, dari segi fasilitas yang disediakan juga cukup lengkap. Sudah ada puluhan berugak tempat bersantai, parkir yang luas, toilet hingga musala yang bersih juga sudah tersedia. Sehingga ramai dikunjungi wisatawan setiap harinya.
“Empat Gili yang terkenal kan Gili Kondo, Gili Air sama Gili Petagan. Nah ini Gili Lampu jadi gerbang masuk tiga Gili makanya selalu ramai,” tambahnya
Untuk mengantisipasi keramaian dan hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya tetap melaksanakan pengamanan wisata di semua area Pantai Gili Lampu. Terlebih momentum seperti ini banyak kejadian seperti orang hilang dan anak tenggelam.
Pantauan Radar Lombok, wisatawan yang datang ke Pantai Gili Lampu didominasi masyarakat lokal. Namun ada juga wisatawan dari luar daerah yang mudik datang ke Pantai Gili Lampu.
Mereka bersantai menikmati liburan dengan menggelar tikar di bawah pohon rindang. Sebagian lainnya bersuka ria mandi bersama di sepanjang bibir pantai yang berair jernih itu.
Salah satu pengunjung Aisyah mengaku dirinya sengaja datang berlibur bersama suami dan anak-anak serta keluarga besarnya karena ingin menikmati momentum libur lebaran di pantai.
Pihaknya mengaku sudah lama tidak pernah mandi di pantai sejak dari Yogyakarta.
“Mumpung masih libur jadi saya boyong keluarga ke pantai, nanti kalau sudah masuk kerja tidak ada waktu,” tuturnya.
Sementara pedagang warung kecil di Pantai Gili Lampu, Rukyah mengatakan ketiban untung saat libur lebaran. Pasalnya penjualan makanan ringan miliknya mengalami peningkatan hingga 100 persen dibandingkan hari biasanya.
“Alhamdulillah, pengunjung lebaran tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang kurang karena covid-19. Baru setengah hari saya sudah dapat Rp 700 ribu,” bebernya. (cr-rat)