Ribuan Wisatawan Gili Dievakuasi

Ribuan Wisatawan Gili Dievakuasi
EVAKUASI: Proses evakuasi ribuan wisatawan di tiga gili Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara oleh aparat. (ISTIMEWA FOR RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Ribuan wisatawan mancanegara dan domestik terjebak di Gili Meno, Air, dan Trawangan (Matra) Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang. Mereka dicekam ketakutan akibat gempa susulan berkekuatan 7,0 skala richter mengguncang pulau Lombok, Minggu malam (5/8).

Senin kemarin (6/8), sedikitnya 2700 orang wisatawan di tiga gili itu dievakuasi. Begitu juga dengan warga sekitar yang tertimpa dampak dahsyatnya guncangan gempa. Rumah dan fasilitas warga lainnya juga rusak dihantam kekuatan gempa. “Kami mengungsi kesini (daratan) karena kondisi rumah kami sudah rusak, situasi di sana sangat genting,” ujar Jahariah, warga Gili Air yang mengungsi ke Bangsal.

BACA JUGA: Gempa Terdahsyat Sepanjang Sejarah NTB

Alwi, pekerja di Gili Trawangan merasakan betul guncangan lebih dahsyat di sana. Sejumlah hotel mengalami kerusakan seperti Tropika. Suasana di sana gelap, lampu dan sinyal tidak bisa hidup. “Baik wisatawan maupun masyarakat berhamburan lari ke bukit karena informasi tsunami tersebut,” terangnya.

Pada malam kejadian tersebut, para pekerja lokal dan wisatawan menangis menikmati suasana mencekam tersebut. Banyak para pekerja mengalami luka-luka karena situasi sangat genting. Kaki mereka terperosok karena retakan tanah di pulau mungil itu. ‘’Kami sangat takut sekali, turis juga takut. Mereka menangis,’’ tuturnya.

Camat Pemenang Faisal mengaku sudah meminta warga Gili Indah dan wisatawan dievakuasi. Khusus wisatawan hanya bisa dibantu dievakuasi kemudian untuk pulang diantar sendiri- sendiri menggunakan kendaraan pikap dan taksi dengan biaya sendiri. “Dimulai sejak tadi pagi, semua dievakuasi,” katanya.

Sementara itu, tim Basarnas bersama Polisi dan TNI bekerja sama dengan 25 kapal Eka Jaya mengangkut 3043 orang. Semua kapal digerakan untuk mengevakuasi seluruh korban di Gili Matra. Untuk evakuasi tiga gili menggunakan RB 200 Mataram sortie I 49 WNA dan 12 WNI, sortie 2 19 WNA dan 58 WNI, sortie 3 16 WNI dan 74 WNA, sortie 4 24 WNI dan 111 WNA, sortie 5 74 WNA dan 26 WNI. Kemudian, boat KPLP sortie 6 WNA dan 64 WNI, super scot boat sortie 60 WNI, KMP Putri Island sortie 100 orang dan sortie 150 orang, KM Eka Jaya 25 sebanyak 5 sortie masing-masing membawa 200 orang.

Baca Juga :  Data Penerima Bantuan Gempa Masih Amburadul

Berdasarkan pantauan di lapangan, wisatawan berhamburan mencari kendaraan untuk mengantar mereka ke pelabuhan Lembar dan BIL. Biaya yang mereka keluarkan lebih besar dari kos hari biasanya.

Ditambahkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, evakuasi wisatawan di Gili Matra berhasil dilakukan hingga malam. Belum ada resmi menunjukkan jumlah wisatawan asing maupun domestik di Gili Matra. “Perkiraan awal terdapat sekitar 1.000 orang. Ternyata jumlahnya lebih banyak. Sudah berhasil dievakuasi 2.700 orang,” ungkap Sutopo.

BACA JUGA: Gempa Bumi Lebih Dahsyat Porak-Porandakan Lombok

Tim SAR gabungan yang dipimpin Basarnas telah berhasil mengevakuasi sebanyak 2.700 orang wisatawan asing dan domestik dari ketiga pulau tersebut. Wisatawan dievakuasi ke Pelabuhan Bangsal KLU menggunakan 9 kapal yaitu 1 unit kapal SAR Mataram, 1 unit KAL Belongas, 1 unit kapal SAR Denpasar, 1 unit kapal Pelni, 1 unit kapal Dharma Citra, 3 unit kapal cepat/ferry Eka Jaya, dan 1 unit kapal cepat/ferry Bali Nusa. Ribuan wisatawan dan karyawan hotel masih dalam proses evakuasi keluar dari ketiga pulau tersebut.

Evakuasi wisatawan adalah inisiatif dari wisatawan. Mereka trauma dengan guncangan gempa 7 SR yang diikuti peringatan dini tsunami. “Mereka juga khawatir adanya gempa susulan yang lebih besar diikuti tsunami karena banyak beredar informasi yang menyesatkan, bahwa akan terjadi gempa dengan kekuatan 7,5 SR yang diikuti tsunami di Lombok malam Selasa,” ucapnya.

Baca Juga :  Gempa 7 SR Renggut 82 Korban

Informasi hoaks tersebut beredar luar di wilayah Lombok sehingga membuat warga dan wisatawan takut. Informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan. Gempa tidak dapat diprediksi secara pasti, berapa magnitudenya, di mana, dan kapan secara pasti. Gempa susulan dari gempa 7 SR pasti terjadi tetapi dengan intensitas yang lebih kecil. “Masyarakat dan wisatawan kita imbau tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaannya. Jangan terpancing pada informasi-informasi yang menyesatkan,” imbuhnya.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto memimpin langsung tima reaksi cepat penanggulangan bencana di Lombok. Wiranto sudah memerintahkan TNI dan Polri untuk mengerahkan pasukan khusus untuk membantu penanganan korban gempa. Pasukan yang akan datang ke Lombok terdiri dari Marinir, Paskhas, Kostrad, dan Brimob. Jumlah keseluruhannya 800 orang. “Pasukan akan dikirim dengan pesawat khusus untuk bantu penyelamatan dan evakuasi warga yang diduga masih tertimbun,” kata Wiranto.

Selain pasukan, akan ada bantuan tenda dari BNPBD, TNI dan Polri. “BNPBD 100 dari Jakarta, TNI 50, dan Polri 40,” tambahnya.

BACA JUGA: Korban Gempa Kesulitan Air

Selain itu, pemerintah juga akan mendatangkan alat berat guna untuk mengevakuasi korban gempa bumi yang masih tertimbun reruntuhan-reruntuhan. Sementara untuk warga yang masih berada di tiga gili di Lombok Utara semuanya akan dievakuasi. “Jumlahnya sekitar 3000an,” sebut mantan Panglima TNI ini. (cr-der flo/zwr)

Komentar Anda