SELONG – Ribuan warga dari berbagai daerah memadati pantai Kaliantan Kecamatan Jerowaru Lombok Timur dari Rabu malam (15/2) sampai Kamis pagi (16/2).
Warga beramai-ramai bau Nyale (menangkap Nyale-cacing laut) dengan turun ke pantai. Nyale yang muncul di permukaan laut langsung ditangkap. Salah satu warga, Uki asal Desa Beleka Lombok Tengah mengatakan ia bersama keluarga datang ke Kaliantan untuk menangkap Nyale di hari pertama. Menurut Kamis kemarin merupakan hari pertama Nyale muncul atau dalam bahasa Sasak disebut pemboyak. Menurutnya jika Nyale muncul pada hari pemboyak ini, maka pada hari kedua (17/2) masih ada.“ Ribuan masyarakat yang turun ke laut ini pada hari ini (Kamis,red) hanya mencoba saja, kalau ada berarti hari Jumat yang terakhir,”jelasnya kepada Radar Lombok Kamis kemarin (16/2).
[postingan number=3 tag=”nyale”]
Namun melihat kebiasaan tahun-tahun sebelumnya, jika Nyale banyak ditangkap pada hari pertama, maka pada hari kedua tidak menutup kemungkinan Nyale tidak ada yang muncul. ”Hari ini (Kamis,red) kan banyak, bukan menutup kemungkinan ini merupakan yang terakhir,”jelasnya.
Lain halnya dengan Zul asal Desa Keruak Kecamatan Keruak meyakini Nyale akan banyak muncul hari ini.”Saya yakin besok (hari ini) akan lebih banyak masyarakat yang akan datang, sehingga pesta Kaliantan akan lebih seru,”jelasnya.
Ketua Panitia 1 Festival Kaliantan Lalu Mustofa Bakri mengatakan masyarakat masih bisa menangkap Nyale pada hari Jumat. Dia yakin akan banyak Nyale yang muncul. '' Sehingga jadwal bau Nyale tidak meleset dan masyarakat juga masih bisa menangkapnya,”pungkasnya.
Tradisi bau Nyale selain digelar di Kaliantan, juga di Pantai Seger, Kuta Lombok Tengah. Puncak bau Nyale di Pantai Seger, pagi ini. Cacing laut ini dipercaya warga sebagai jelmaan seorang putri raja dalam legenda Putri Mandalika. Cacing laut tersebut muncul sekitar pukul 03.00-07.00 Wita.Warga percaya bahwa cacing laut berwarna hijau, coklat, dan merah yang mereka tangkap merupakan suatu berkah.(cr-wan)