Ribuan Warga Minta Penghina TGB Ditangkap

Demo Penghina TGB
TEMUI MASSA : Kapolda NTB Brigjen Pol Firli saat menemui massa lewat pengeras suara di depan Mapolda NTB, Senin kemarin (17/4).

MATARAM—Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat mendatangi Polda NTB.

Mereka berunjuk rasa untuk merespon penghinaan yag diterima Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi oleh Steven Hadisurya Sulistyo. Massa yang berasal dari berbagai wilayah di NTB ini awalnya berkumpul di Islamic Center (IC). Setelah itu, b melakukan long march menuju Mapolda NTB di Jalan Langko.

Massa  menyuarakan aspirasi dan tuntutannya. Sekretaris Jenderal (Sekjen)  Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGH Hasanain Juaini  mengatakan, aksi serupa juga dilakukan secara serentak di beberapa wilayah seperti di Madura Jawa Timur, Padang Sumatra Barat (Sumbar) dan Jawa Barat (Jabar). ‘’ Salam dari saudara-saudara kita dari Madura, Padang dan Jawa Barat. Hari ini, mereka juga melaksanakan aksi seperti yang kita laksanakan disini’’ ujarnya melalui pengeras suara dan disambut dengan takbir keras oleh massa aksi di depan Mapolda NTB, Senin kemarin (17/4).

Ia dengan lantang menyuarakan bahwa kecintaan kepada Negara saat ini mulai diragukan. Bahkan disebutnya tidak hanya sekedar meragukan tetapi juga telah menghina secara dina dan menistakan pemimpin yang telah mengajarkan mencintai negeri Indonesia. ‘’ Hari ini kecintaan kita kepada Negara mulai diremehkan,’’ katanya.

TGH Hasanain kemudian membacakan pesan dari TGH  M Zainul Majdi kepada peserta aksi. ‘’ Sebagai orang yang mempunyai keyakinan kepada agama dan sebagai panutan, saya telah memaafkan yang bersangkutan,’’ ujar Hasanain sambil sambil menintikkan air mata.

Dengan suara yang serak dan terisak, TGH Hasanain melanjutkan pesan dari Tuan Guru Bajang (TGB) TGH Zainul Majdi. Gubernur menurutnya tidak berhak mengintervensi hak dari masyarakat baik secara pribadi maupun kelompok untuk menyatakan pendapatnya. TGB juga disebutnya berharap kepada semua pihak agar menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran untuk membangun negara kesatuan Indonesia yang dicintai. ‘’ Inilah pernyataan dari ulama yang pantas kita bela dan dukung hidup dan mati,’’ ungkapnya dengan lantang dan menutup orasinya.

TGH Muhalli Fikri menyampaikan  perlakuan dan makian yang diucapkan Steven kepada  TGB di Bandara Changi Singapura dan berlanjut hingga Bandara Soekarno Hatta Jakarta merupakan wujud dan indikasi dari adanya orang dan kelompok tertentu yang tidak ikhlas berbangsa seutuhnya di Indonesia. ”Dasar Indo, dasar pribumi,tiko itulah salah satu dari sekian deretan makian dan penghinaan Steven Hadisurya, penghinaan ini adalah deklarasi orang dan kelompok tertentu yang selama ini ternyata tidak ikhlas berbangsa dan bernegara,”ujarnya.

Baca Juga :  Dukungan TGB Ditentukan Setelah Musda

Apa yang disampaikan Steven itu mengagetkan  rakyat Indonesia. Perlakuannya membuat masyarakat kembali mengingat memori lama, memori yang seharusnya dikubur jauh- jauh. Jangankan mengucap, mengingatnya pun dianggap tabu bagi masyarakat Indonesia yang sudah ikhlas. ”Namun kalimat penghinaan itu dengan mudahnya terucap kepada anak bangsa di republik ini. Apalagi melihat hinaan itu keluar dari mulut anak yang terdidik,”ujarnya.

Ia bahkan mendesak agar Steven  meminta ma’af kepada seluruh rakyat Indonesia melalui media massa  dan meminta aparat kepolisian serta seluruh aparatur negara bersikap netral dan pro terhadap penegakan hukum. ”Kami mendesak pemerintah menegakan kebijakan ekonomi yang berpihak kepada pribumi Indonesia bukan kepada pemodal. Apalagi pemodal yang tidak ikhlas berbangsa dan bernegara seutuhnya,”tegasnya

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB Prof H Syaiful Muslim dalam orasinya mengatakan, MUI NTB mengutuk keras penghinaan yang diterima oleh TGB dengan kata-kata yang tidak pantas. ‘’ Oleh karena itu kita bersikap mengutuk penghinaan yang diterima oleh gubernur sebagai simbol warga NTB. Mendesak Kapolri segera menangkap dan mengungkap tuntas serta mengadili pelaku penghinaan terhadap TGB M Zainul Majdi. Kami juga mengimbau masyarakat NTB untuk menjaga kondusifitas dalam kehidupan bermasyarakat dalam rangka menjaga keutuhan negara kesatuan Indonesia,’’ katanya.

Setelah itu, beberapa perwakilan aksi masuk dan diterima oleh Kapolda NTB Brigjen Pol Firli. Perwakilan aksi ini antara lain, Sekda NTB H Rosyadi Sayuthi, TGH Mahally Fikri, anggota DPRD NTB HMS Kasdiono, Ketua MUI NTB Prof H Syaiful Muslim, Sekretaris PWNW Irzani dan sejumlah perwakilan lainnya.

Pertemuan tersebut digelar sekitar 30 menit. Setelah itu, Kapolda NTB Brigjen Pol Firli keluar menemui massa aksi. Dari pengeras suara diatas mobil yang telah disediakan, Kapolda mengatakan sudah bertemu dan menggelar pertemuan dengan alim ulama dan pimpinan organisasi kepemudaan dan lintas agama. ‘’ Saya paham dengan perasaan saudara-saudara sekalian. Saya juga termasuk bagian dari masyarakat NTB,’’ ujarnya yang disambut gemuruh takbir peserta aksi.

Baca Juga :  Nasdem Bahagia, Demokrat Merana

Ia juga mengaku sudah menerima isi hati dan curahan hati dari massa aksi dan laporan yang disampaikan oleh masyarakat NTB. Ia berjanji akan mengawal dan memproses kasus tersebut sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. ‘’ Hal yang paling penting kita sampaikan adalah disaat kita memperjuangkan HAM, kita tentunya tidak boleh melanggar HAM. Seketika kita memperjuangkan penegakan hukum, tentu pun kita tidak boleh melanggar hukum. Untuk itu, laporannya sudah kami terima dan akan kami tindak lanjuti. Hal yang paling penting adalah awasi dan kritisi kami supaya kita sama-sama bisa menegakkan keadilan,’’ ungkapnya.

Massa aksi rupanya cukup puas dengan janji yang diucapkan oleh Kapolda. Setelah itu, massa aksi dengan tertib membubarkan diri dan kembali ke Islamic Center.

Usai aksi, kepada media Kapolda mengatakan sikap Polda NTB sudah jelas dan menerima laporan dari massa aksi. ‘’ Laporan itu akan kita tindaklanjuti sesuai dengan tataran kewenangan kita. Kalau itu tataran kewenangan Polda NTB ya nanti Polda NTB yang menindaklanjuti. Kalau kewenangannya di Mabes Polri ya Mabes yang akan menindaklanjuti,’’ katanya.

Kesepakatan bersama yang terjalin sebelumnya dengan tokoh lintas agama sudah dilaporkan ke Kapolri. Terkait dengan atensi dari Mabes Polri, Filri mengatakan hal ini terkait dengan penyelidikan dan penyidikan.  ‘’ Laporan pun sudah ada yang melaporkan ke Mabes Polri. Tadi saya juga sudah menerima laporan dari warga masyarakat NTB. Laporan kan adalah pemberitahuan tentang sesuatu oleh seseorang atas hak dan kewajibannya. Tentang telah, akan atau terjadinya suatu peristiwa dan itu sudah kita terima. Itu juga kewajiban kita untuk menidak lanjuti lebih lanjut,’’ jelasnya.

Tindakan selanjutnya kata dia, Polda NTB akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya. Hal ini terkait dengan ada juga laporan kasus yang sama di Polda Metro Jaya. ‘’ Kita akan koordinasi dengan Polda Metro Jaya, karena ini juga kan tindak pidananya terjadi disana. Yakinlah ini akan ditangani oleh kepolisian. Kalau saya di NTB yang paling penting itu bagaimana supaya NTB tetap aman, nyaman dan semuanya bisa bekerja sesuai dengan bidang masing-masing,’’ tandasnya.(gal/cr-met)

Komentar Anda