PRAYA – Ribuan warga membanjiri Lombok Tengah Bersholawat yang dilaksanakan di halaman kantor bupati Lombok Tengah, Rabu (26/7).
Lombok Tengah Bersholawat ini merupakan rangkaian dari kegiatan Rahman Rahim Daya atau hari kasih sayang bagi anak yatim piatu yang sudah menjadi rutinitas yang dilaksanakan setiap 10 Muharram tahun hijriyah.
Hadir dalam kegiatan itu Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri, Wakil Bupati H M Nursiah, Ketua DPRD Lombok Tengah M Tauhid, Sekda H Lalu Firman Wijaya, jajaran Forkopimda dan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkab Lombok Tengah. Kegiatan itu juga dihadiri langsung pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Songo Situbondo Jawa Timur, KHR Mohammad Kholil Asad yang juga merupakan putra pahlawan nasional KHR Asad Syamsul Arifin.
Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri mengatakan, kegiatan Lombok Tengah Berselawat ini merupakan kegiatan yang dirangkaikan dengan kegiatan Rahman Rahim Day (Hari Kasih Sayang) bagi anak yatim piatu.
“Kalau di barat disebut Valentin Day, tetapi di Lombok Tengah ada Rahman Rahim Day khusus bagi anak yatim piatu,” ungkap H Lalu Pathul Bahri saat memberikan sambutan, Rabu (26/7) malam.
Sebagai wujud dari Rahman Rahim Day itu, selain memberikan santunan kepada anak yatim dan kaum duafa setiap tanggal 10 Muharram, anak-anak yatim piatu dan kaum duafa tersebut dikuliahkan di jurusan kedokteran. “Alhamdulillah lima orang dari 19 tahfiz itu lulus di Fakultas Kedokteran Unram, sisanya berharap lulus di Unizar.
Semua itu tidak lepas dari dukungan seluruh masyarakat Lombok Tengah, terutama aparatur sipil negara (ASN) dan juga anak-anak yatim piatu,” paparnya.
KHR Muhammad Kholil Asad Syamsul Arifin dalam tausiyahnya mengucapkan, kegiatan berselawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW disaksikan langsung oleh para malaikat. Para malaikat itu nanti akan menjadi saksi di hadapan Allah SWT di akhirat nanti. “Semoga kegiatan ini diridai oleh Allah SWT,” ucapnya.
Berselawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad tidak boleh berbenturan dengan kepentingan pribadi atau kelompok. Bersholawat harus ikhlas agar mendapatkan khusnul hawatim, sehingga apa yang menjadi harapan, pekerjaan, jabatan mendapatkan khusnul hawatim. “Jangan sampai baik di dunia tetapi bermasalah di akhirat. Semoga kita terhindar dari semua itu, semoga usaha kita, pekerjaan kita, jabatan kita khusnul hawatim,” ucapnya lagi.
Pengajian yang dibawakan oleh putra dari salah satu Pendiri NU KHR Syamsul Arifin itu cukup singkat, namun sangat khidmat dan dirasakan didalam benak jemaah. Kehadiran ulama besar itu mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. (met)