Rencana Pengelolaan Air Laut Gili Trawangan Semakin Pasti

Gili Trawangan
AIR LAUT : Kondisi air laut di Gili Trawangan yang direncanakan akan diolah menjadi air bersih untuk memenuhi kebutuhan pariwisata tiga gili. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar memberikan sinyal atas rencana pengelolaan dan pemanfataan air laut menjadi air bersih untuk memenuhi kebutuhan pariwisata di Giri Trawangan.

Pengelolaan sendiri pihaknya akan membuka kerja sama dengan pihak ketiga yang ingin mengelolannya. “Yang menjadi dasar pembukaan kerjasama ini, sekarang ini pemerintah pusat menganjurkan daerah untuk mencari alternatif pembiayaan infrastruktur melalui kerjasama dengan pihak ketiga. Bahkan pemerintah sudah mengeluarkan Perpres Nomor 38 Tahun 2015,” jelasnya.

Salah satunya adalah Kerjasama Pemerintah dengan Pihak Ketiga (KPBU) dengan badan usaha. “Ini yang kita ingin lakukan dengan PDAM untuk pengelolaan dan pemanfaatan air laut yang digunakan melayani Gili Trawangan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pemkab Launching Gerakan Jubah

Ada beberapa pertimbangan pilihan penggunaan air laut yang diolah menjadi air bersih, yaitu agar mata air yang berada dikawasan daratan Lombok Utara bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di daratan. Karena sampai saat ini pelayanan air bersih masih sangat rendah. “Mata air ini sumber daya alam yang terbatas. Sedangkan air laut bisa dimanfaatkan terus, nah kenapa kita tidak manfaatkan air laut ini,” tandasnya.

Selain itu, air laut yang diolah menjadi air bersih untuk kebutuhan di Gili Trawangan karena pemerintah tidak ingin mengulang kejadian adanya pembakaran pipa PDAM  di wilayah Sekeper, dimana masyarakat mengasumsikan air dari mata air dibawa ke tiga gili. “Kebutuhan tiga gili ini sangat besar hampir sama dengan kebutuhan di seluruh daratan,” katanya.

Baca Juga :  Nelayan Selengen Digigit Hiu

Untuk itulah, pemanfaatan air laut harus dimaksimalkan. Dan jika pemkab tidak bisa melakukannya maka akan dilakukan kerjasama dengan pihak ketiga. “Harapan kita pelayanan di sektor pariwisata bisa maksimal. Kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk kerjasama,” harapnya.

Secara teknis, ada dua prakarsa yakni dari pemerintah dan prakarsa badan usaha. Pihaknya akan mencoba badan usaha supaya yang berkaitan segala pembiayaan langsung ditanggung pihak ketiga. “Kalau izin nanti akan tetap diurus,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda