TANJUNG – Dampak gempa bumi yang terjadi pada Ahad (29/7) kemarin, menyisakan trauma di tengah masyarakat Kabupaten Lombok Utara (KLU), khususnya di Kecamatan Bayan yang menelan sejumlah korban tewas. Rasa trauma tentunya tidak hanya dialami orang dewasa melainkan juga anak-anak.
BACA JUGA: Jokowi Minta Rumah Korban Gempa Segera Dibangun
Relawan pun ikut menghibur anak-anak korban gempa. “Kegiatan ini kita lakukan untuk mengobati psikologis anak-anak yang merasakan trauma atas kejadian gempa kemarin. Banyak kegiatan yang kita lakukan seperti bermain bersama, membuatkan, permainan agar mereka selalu tetap ceria,” ujar Relawan Pemuda Karang Bajo Bayan Mahsun, Senin (30/7).
Menurutnya, pascagempa yang terjadi, tidak sedikit anak-anak yang masih merasa ketakukan. Terlebih gempa susulan terus terjadi. Dikatakan, mengembalikan keceriaan anak-anak korban gempa sangat penting agar trauma yang dirasakan tidak berkepanjangan. Relawan juga dibantu Lembaga Perlindungan Anak (LPA) KLU. “Alhamdulillah kami merasa terbantu karena kami melihat anak-anak yang kami ajak bermain kembali ceria karena awalnya merasa ketakutan,” ucapnya.
Pihaknya berharap bantuan terus berdatangan hingga kondisi masyarakat di Bayan kembali normal. Sementara itu, Ketua LPA KLU Bagiarti mengaku berkoordinasi dengan LPA NTB menyangkut persoalan trauma anak-anak. Pemuda di Desa Karang Bajo juga sangat aktif membantu mengembalikan trauma anak-anak korban gempa. “Mulai hari ini kita akan terus isi dengan kegiatan dalam rangka mengobati psikologis anak-anak yang ada di lokasi pengungsian di Karang Bajo ini,” katanya.