Rela Kerja Kasar untuk Penuhi Kebutuhan Hidup

BEKERJA : Ayu Ariani perempuan tangguh yang bekerja sebagai buruh bangunan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari (Fahmy/Radar Lombok)

Ekonomi keluarga yang pas-pasan, bahkan kekurangan, membuat tidak jarang para ibu ikut turun tangan bekerja kasar membantu suami mereka. Mereka rela bekerja kasar sebagai buruh demi mencukupi kebutuhan.

 

 


ZULFAHMI-MATARAM


 

Cuaca cukup terik kemarin siang.  Si sekitar Jalan Brawijaya Lingkungan Seganteng nampak terlihat dua perempuan paruh baya sedang mengangkut pasir ke sebuah bangunan rumah toko (Ruko) yang belum jadi. Dua perempuan ini bermandikan keringat.

Salah satu perempuan itu adalah I Nyoman Ayu Ariani (35 tahun). Ia terlihat cekatan menjadi buruh baruh bangunan. Ia harus memenuhi kebutuhan keuangan keluarga. Anaknya kini berusia 7 tahun.

Baca Juga :  Maju Pilgub Tak Cuma Modal Berani

[postingan number=3 tag=”features”]

“ Kami ingin nasib kami lebih baik. Makanya harus banting tulang,” ungkap Ayu kepada Radar Lombok sambil istirahat sebentar.

Ia menuturkan, sejak gadis dirinya memang seorang pekerja keras. Ia menikah tahun 2009 dengan I Nengah Mesti. Suaminya bekerja sebagai tukang las dengan penghasilan yang tidak seberapa. Setiap bulan sang suami hanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp 1 juta. Jelas ini tidak bisa mencukupi kebutuhan mereka.  Ia harus ikut bekerja membantu suami.” Pengahasilan setiap hari jadi buruh hanya 40 ribu, dan itu diberikan seminggu sekali,” ungkapnya.

Kalau normal, Ayu bisa membawa pulang uang sebesar Rp 200 sampai Rp 250 ribu per minggu. Kalau kebetulan sakit, Ayu terpaksa harus libur. Akibatnya tidak ada pemasukan yang diterima.” Kalau anak saya sakit, atau tidak ada pekerjaan saya libur kerjanya dan tidak ada uang tambahan,” tegasnya.

Baca Juga :  Kerja Empat Hari Hanya Dapat 80 Ribu

Karena tidak ada yang ngurus, terpaksa ia selalu membawa anaknya, I Nyoman Suarni, ikut di lokasi kerja.” Daripada nggak ada yang  jaga.

Tidak hanya menjadi buruh bangunan, banyak pekerjaan yang sudah Ayu lakoni mulai dari tukang cuci baju, tukang setrika,cleaning service, buruh harian, dan lain-lain.” Banyak pekerjaan kasar yang sudah saya lakukan,” ungkap Ayu.(*)

Komentar Anda