Rekrutmen Pendamping DAK Sekolah Diduga Sarat Permainan

Irwansyah ( ABDI /RADAR LOMBOK )

MATARAM – Perekrutan fasilitator dan pendamping perencana dana alokasi khusus (DAK) jenjang SMA, SMK se-NTB oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB diduga terjadi syarat permainan oknum. Pasalnya, sebanyak 13 orang tidak pernah mengikuti seleksi administrasi, namun tiba –tiba sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagia tenaga pendamping perencana sekolah untuk proyek DAK tahun 2022.

“Ini aneh, kenapa 13 orang ini tidak pernah mengikuti seleksi administrasi dan tes wawancara, tapi tiba –tiba sudah mendapatkan SK,” ungkap salah satu peserta tim fasilitator DAK Dikbud NTB, kepada Radar lombok yang enggan disebut namanya, kemarin.

Dikatakannya, rekrutmen fasilitator pendamping proyek DAK sekolah ini kuotanya untuk jenjang SMA ada 60 orang, jenjang SMK ada 49 orang dengan total 109 orang. Para pendamping ini akan bekerja sampai Desember 2022 ini dengan total anggaran Rp 5 miliar lebih. Menariknya lagi, anggaran honor untuk fasilitator ini cukup fantastis mencapai Rp 2 miliar. Di mana anggaran untuk 109 orang fasilitator itu sebanyak Rp 5 miliar dan Rp 2 miliar dialokasikan untuk 13 orang fasilitator.

Baca Juga :  FK Unram akan Buka Prodi Profesi Apoteker

Untuk diketahui, anggaran fasilitator jenjang SMA yang berjumlah 60 orang itu sebanyak Rp miliar.  Selanjutnya, fasilitator jenjang SMK itu sebanyak 49 dengan anggaran Rp2.450 miliar.

“Makanya honor yang 13 orang itu sebanyak Rp 2 miliar dan mereka bekerja hanya 2 bulan saja,” bebernya.

Baca Juga :  PPDB Jalur Zonasi di SD Favorit Mataram Diserbu Pendaftar

Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) SMA Dikbud NTB, Irwansyah mengaku jika sebanyak 13 orang sudah tiba – tiba mendapatkan SK tanpa melalui seleksi administrasi dan tes wawancara itu ditentukan langsung oleh PPK. Ia berdalih penunjukan dan penentuan langsung tanpa melalui proses tahapan seleksi administrasi dan tes wancara, karena direkrut hanya 13 orang. Sebanyak 13 pendamping perencana ini memang sudah ditentukan dan ini sudah berjalan, karena  SK sudah ada.

“Yang 13 ini pendamping perencana yang tentukan dari kita langsung PPK, tanpa mengikuti seleksi. Karena sedikit, sedangkan yang direkrut adalah fasilitator,” jelasnya. (adi)

Komentar Anda