Rekrutmen Karyawan RSUD Selong Harus Transparan

RAPAT KERJA : DPRD Lotim saat menggelar rapat kerja dengan manajemen rumah sakit milik daerah kemarin. (M. Gazali/Radar Lombok)

SELONG– DPRD Lombok Timur menggelar rapat kerja dengan manajemen rumah sakit daerah. Rapat dihadiri olehpihak RSUD dr. Raden Soedjono Selong, RSUD Labuhan Haji dan RSUD Keruak. Dalam rapat tersebut dewan  menyoroti proses perekrutan karyawan  rumah sakit yang selama ini terkesan tidak transparan. Hal tersebut dikatakan oleh ketua Komisi III DPRD Lotim, Lalu Hasan Rahman.

Kebijakan perekrutan karyawan yang ada di RSUD seharusnya dilakukan secara terbuka. Bila perlu diinformasikan melalui media, agar kebutuhan masing-masing RSUD bisa diketahui masyarakat.”Jadi jangan sampai kebijakan itu diketahui oleh internal saja dan jangan sampai ada tenaga-tenaga yang tidak dibutuhkan diterim saja oleh RSUD karena adanya desakan pihak tertentu,” terangnya.

Baca Juga :  Kotawaringin Barat dan Katingan Belajar Pariwisata ke Lotim

Ada banyak karyawan rumah sakit yang memegang SK namun ditemukan tidak sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan rumah sakit. Ia meminta kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Proses rekrutmen karyawan di tiga rumah sakit itu harus dilakukan secara terbuka agar pihak rumah sakit tidak lagi menerima karyawan yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.”Silahkan masukkan lamaran, tapi yang masukkan lamaran itu silahkan diinformasikan apa saja yang dibutuhkan oleh rumah sakit. Jangan sampai nanti ada yang melamar yang betul-betul sesuai tidak dipanggil kemudian yang dipanggil malah yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Wisatawan Keluhkan Minimnya Fasilitas Umum di Taman Wisata Pusuk Sembalun

Tentu itu akan  berdampak terhadap kondisi keuangan masing-masing rumah sakit. Dimana semestinya jumlah pengeluaran tidak terlalu besar, namun karena banyaknya karyawan yang masuk sehingga mengakibatkan pengeluaran cukup signifikan.

Persoalan lain yang disorot ialah adanya rumah sakit yang kekurangan tenaga kesehatan.”Namun karena diisi oleh tenaga yang tidak sesuai sehingga mengakibatkan karyawan di RS tersebut menjadi penuh,” tandasnya.(lie)

Komentar Anda