SELONG – Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lotim sudah dibuka per kemarin (20/8). Lotim sendiri mendapat sebanyak 100 formasi CPNS. Dari 100 formasi tersebut sebagian besar untuk tenaga kesehatan. “ Dari yang 100 formasi itu, 60 untuk tenaga kesehatan. Dan sisanya untuk tenaga teknis lainnya yang akan bertugas di OPD yang ada. Sisanya 40 persen untuk teknis lain,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lotim H Mugni, Selasa (20/8).
Pendaftaran CPNS di Lotim dibuka hingga 6 September mendatang. Sedangkan untuk pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) belum dibuka.” Mungkin setelah CPNS selesai, baru PPPK,” sebutnya.
Jatah CPNS yang didapatkan Lotim tidak ada formasi untuk guru. Melainkan hanya untuk tenaga kesehatan dan tenaga teknis lainnya. Sedangkan untuk guru ada pada jatah PPPK, serta ada teknis lainnya. “ Jadi untuk tahun ini, semua guru itu formasinya untuk PPPK. Untuk 100 orang CPNS itu sedikit, tapi kan regulasinya memang begitu. Karena PNS itu akan menduduki jabatan tertentu. Jadi, PPPK itu akan melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Jadi, dia tidak boleh menjadi pejabat,” ungkapnya.
Dikatakan, tahun 2024 Lotim mendapatkan 1.600 formasi. Rinciannya 100 formasi untuk CPNS, sedangkan sisanya 1.500 formasi PPPK. Dengan jumlah kuota yang didapatkan itu, Mugni menyebutnya belum mencukupi kebutuhan yang ada.”Kebutuhan Lotim untuk PNS maupun PPPK itu, dari analisis beban kerja kita butuh 17.000. Nah sekarang ini kita baru punya 11.000 sekian, baik yang PNS maupun PPPK. Jadi, masih sekitar enam ribu kekurangan kita. Sekarang (2024) ada 1.600 lagi, ya (masih membutuhkan) 4.000 sekian,” katanya.
Kekurangan tersebut belum terhitung dari jumlah ASN yang akan pensiun pada tahun 2024 ini. Tahun ini, tercatat sebanyak 547 ASN yang akan mengakhiri masa pengabdiannya. Mereka pensiun dengan berbagai alasan, mulai dari sudah memasuki batas usia, meninggal dunia, hingga pengunduran diri sebagai ASN serta dipecat. “547 orang yang pensiun tahun ini yang pensiun ini PNS saja. Ya kalau tahun ini kita dapat 100 orang (PNS), ya masih kurang. Mengganti pensiun saja kan tidak mencukupi, tapi nanti posisi-posisi mereka yang pensiun itu, akan digantikan oleh P3K,” ungkapnya.
Jumlah ASN yang pensiun tersebut didominasi dari kalangan guru. Kemudian tenaga kesehatan, dan selanjutnya dari teknis lain.” Dari 547 yang pensiun itu, 30 persen yang bekerja di kantor, dari dinas. Nanti digantikan posisinya oleh PPPK,” tandas Mugni.(sid)