MATARAM – Pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum Partai Golkar pekan lalu menjadi perhatian banyak kalangan. Terutama nasib bakal calon kepala daerah di seluruh Indonesia yang sudah mendapat rekomendasi dari partai berlambang pohon beringin tersebut.
Menanggapi hal ini, Ketua DPD I Partai Golkar NTB H Mohan Roliskana memastikan pengunduran diri Airlangga Hartarto, tak memengaruhi rekomendasi dukungan kepada bakal calon kepala daerah. Dukungan dipastikan tidak berubah terhadap calon yang sudah mendapat rekomendasi, termasuk bagi bakal pasangan calon kepala daerah di NTB yang sudah mendapat rekomendasi. “Tidak ada pengaruh, semua berjalan baik dan normal. Insyaallah tidak akan berpengaruh,” ujar H Mohan Roliskana, Sabtu (17/8).
Untuk di NTB beberapa bakal pasangan calon sudah mendapat rekomendasi yang diusung oleh Partai Golkar. Antara lain bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB, Lalu Iqbal-Indah Dhamayanti Putri, bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Mataram H Mohan Roliskana-TGH Mujiburahman (Harum). Mereka yang sudah mendapat rekomendasi diminta tidak khawatir karena dukungan tidak akan berubah. Sedangkan bakal pasangan calon lainnya di NTB yang akan diusung Partai Golkar tinggal menunggu waktu untuk diumumkan. “Tidak usah khawatir lah,” katanya.
Dalam merespons kekhawatiran bakal pasangan calon yang sudah menerima rekomendasi di seluruh tanah air, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dalam waktu dekat akan menggelar musyawarah nasional (Munas). Salah satu agendanya untuk memilih ketua umum definitif. Sementara untuk mengisi kekosongan tampuk pimpinan yang ditinggalkan Airlangga Hartarto, DPP Partai Golkar menunjuk Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Plt Ketua Umum.
Penunjukan Agus Gumiwang sebagai Plt Ketua Umum merupakan hasil rapat pleno Partai Golkar 13 Agustus lalu. Dalam Munas nanti salah satu agendanya untuk memilih ketua umum definitif Partai Golkar. Munas Partai Golkar direncanakan tanggal 20 Agustus. “Kita sebentar lagi akan Munas tanggal 20 (Agustus). Pernyataan wakil ketua umum juga soal (rekomendasi calon kepala daerah) tidak usah khawatir. Rekomendasi itu tetap menjadi tanggungjawab DPP,” ungkapnya.
Mohan juga menjelaskan, tidak akan ada kocok ulang untuk rekomendasi calon kepala daerah yang sudah dikeluarkan. Tetapi dimungkinkan surat rekomendasi nantinya akan ditangani ulang oleh ketua umum Partai Golkar hasil Munas nanti. “Kami tidak lah kalau teknis seperti itu. Yang jelas semua rekomendasi akan keluar, yang belum keluar kan B1KWK,” katanya.
Partai Golkar disebutnya sudah teruji dalam menghadapi masalah. Sebagai partai senior, Golkar dinilai sangat mapan dan bisa dengan mudah rekonsiliasi internal. Gejolak yang ada saat ini diyakini bisa dilalui dengan sukses dan aman. “Elit-elit Golkar itu sangat memahami bahwa kepentingan partai jauh lebih penting dari pada sekadar perebutan posisi kekuasaan. Nah, sekarang ini tanggung jawab elit-elit Partai Golkar untuk bisa menormalisasi ini semua,” terangnya.
Tetapi tidak dipungkiri pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum mengagetkan kader Partai Golkar secara keseluruhan. Namun sebagai partai yang sudah berpengalaman, internal partai politik tertua di tanah air itu langsung bergerak untuk rekonsiliasi sesuai dengan mekanisme partai. “Dan, ini Alhamdulillah sudah selesai aman semua dan tidak akan berpengaruh pada eskalasi di pilkada nanti,” jelasnya.
Kepada kader Partai Golkar di NTB, doktor ilmu hukum Universitas Mataram (Unram) ini meminta untuk tetap tenang. Seluruhnya diminta kompak dan menjaga soliditas yang sudah terjalin baik selama ini. ”Kemudian juga jangan terprovokasi dengan situasi dan suhu politik yang terjadi sekarang. Kita juga tetap tegak lurus dengan apapun kebijakan DPP Partai Golkar,” harap Mohan. (gal)