JAKARTA (ANTARA)–Program Makmur, salah satu Program unggulan PT Pupuk Indonesia (Persero) mampu merealisasikan penanaman komoditas pertanian seluas 352.000 hektar (ha) pada 2024 melebihi target yang ditetapkan 350 ribu ha.
Vice Presiden Pengelolaan Pelanggan PT Pupuk Indonesia (Persero) M Burmansyah K mengatakan sesuai peta jalan Program Makmur, pada 2024 target luas lahan 350.000 hektar (ha) dengan jumlah petani 150.000 orang, jumlah itu naik bertahap hingga 2029 seluas 1 juta ha dengan petani sebanyak 500.000 orang.
“Untuk tahun 2024, alhamdulillah dari target 350.000 ha, kita sudah merealisasikan lahan penanaman sebanyak 352.000 hektar dengan jumlah petani 140.000 orang,” ujar Burmansyah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Untuk komoditas, lanjutnya, paling besar realisasi tanaman padi seluas 111.125 ha, kemudian tebu 39.301 ha, jagung 23.700 ha, sawit 143.959 ha, kopi 6.484 ha, dan hortikultura, termasuk kentang seluas 28.092 ha. “Kami juga mengukur bagaimana kenaikan produktivitas di seluruh komoditas tersebut dan bagaimana peningkatan pendapatan petani,” ujarnya.
Menurut dia, Program Makmur yang sebelumnya dikenal dengan Agrosolution merupakan salah satu program untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan kesejahteraan petani dan telah dilaksanakan di berbagai wilayah Indonesia dengan mengacu pada komoditas sesuai keunggulan wilayah.
Salah satunya di daerah pegunungan Sembalun, Lombok Timur, NTB yang cocok untuk budidaya kentang. Program Makmur yang diluncurkan Menteri BUMN, Erick Tohir tahun 2021 ini, telah berhasil meningkatkan produktivitas kentang petani hingga tiga kali lipat.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, Sahri mengatakan, potensi areal di wilayahnya cukup luas untuk pengembangan kentang yakni 2.825 ha.
Keunggulan lainnya adalah adanya dukungan SDM petani, terbebas dari endemik nematoda sista kuning (NSK), selain itu, geografis kawasan Sembalun yang terisolasi, sehingga terhindar dari penyebaran hama penyakit dari daerah lain.
Sahri menyatakan, pihaknya mendukung upaya PT. Pupuk Indonesia melalui program Makmur dapat meningkatkan produksi kentang petani Sembalun 3 kali lipat. ”Pengalaman saat panen, kami tidak menduga panen bisa mencapai 15-17 ton/ha,” ujarnya saat webinar “Program Makmur Tingkatkan Hasil Panen Kentang Petani Sembalun 3x Lipat” yang diselenggarakan Tabloid Sinar Tani.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Tani Makmur Sejahtera, Nurdin Aziz mengatakan, dalam penggunaan pupuk, petani kentang di Lombok Timur menggunakan aplikasi pupuk sesuai hasil uji tanah bersama PT. Pupuk Indonesia. “PH tanah yang semula hanya sekitar 5, sekarang sudah di atas 6. Jadi sebelum menanam kita lakukan uji tanah terlebih dahulu,” katanya.
Dalam Program Makmur, tambahnya petani bisa mendapatkan pupuk dahulu ke perusahaan, kemudian setelah panen baru dibayar, istilahnya Yarnen.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Agra Intan Makmur Sejahtera (AIMS), Benedictus Tommy berharap, dukungan PT. Pupuk Indonesia terhadap petani kentang dalam mendukung sarana produksi, terutama pupuk.
“Saya tertarik dengan Program Makmur karena sangat mendukung, terutama dalam bagaimana petani itu tetap konsisten menggunakan pupuk Indonesia. Jadi peran Pupuk Indonesia harus dominan,” ujarnya. (Subagyo/Biqwanto Situmorang)