Realisasi Investasi 2016 Tidak Capai Target

DIDI SOEWARDI (Lukmanul Hakim/Radar Lombok)

MATARAM – Dinas Koordinasi Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DKPM-PTSP) Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat realiasi investasi pada tahun 2016 mencapai Rp 9,8 triliun.

Realisasi investasi 2016 tersebut tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2016. “Untuk target realisasi investasi penugasan BKPM pusat, NTB jauh terlampaui. Untuk target RPJMD, masih belum memuaskan,” kata Kepala Bidang Pengendalian, DKPM-PTSP Provinsi NTB, Didi Soerwardi, Selasa kemarin (24/1).

Didi menyebut realisasi investasi di tahun 2016 masih didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar  Rp 9.487.272.016.600. Sementara itu realisasi investasi  Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 411.839.602.836. Dimana jumlah perusahaan yang menanamkan investasinya sebanyak 994 perusahaan baik itu PMA maupun PMDN.

Baca Juga :  BPJS Siapkan Penghargaan Bagi Pemda Peduli Pekerja

[postingan number=3 tag=”investasi”]

Investor PMA masih banyak tertarik di sektor pertambangan dan energi listrik. Dimana, realisasi investasi hingga Desember 2016 untuk sektor pertambangan dan energri listrik mencapai Rp 6.582.191.043.600. Sementara di sektor pariwisata menduduki peringkat kedua respon investor asing atau PMA dengan nilai investasi mencapai Rp 2.123.608.503.100.

Sementara itu untuk realisasi investasi dari PMDN masih didominasi di sektor perkebunan yang mencapai Rp 177.181. 614.095 dan sektor perhubungan atau pelabuhan senilai Rp Rp 63.611.056.331 dari PT Sindo Bahari.

“Untuk investasi di perkebunan itu adalah pabrik gula di Dompu,''kata Didi.

Dari jumlah 994 perusahaan, diantaranya sebanyak 884 perusahaan PMA dan 110 perusahaan PMDN yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB. Adapun jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 6.902 orang tenaga kerja  lokal dan sebanyak 85 orang tenaga kerja asing (TKA).

Baca Juga :  Jatuh Tempo, Realisasi PBB Rp 16 Miliar

Sementara itu  kabupaten yang paling banyak realisasi investasi di tahun 2016 adalah Kabupaten Sumbawa Barat yang didominasi investasi sektor pertambangan dan  energi lsitrik mencapai Rp 1,2 triliun. Selanjutnya Kota Mataram realisasi investasi mencapai Rp 473 miliar, Lombok Tengah sebesar Rp 341 miliar, Lombok Utara sebesar Rp 217 miliar, Lombok Barat mencapai Rp 216 miliar. “Untuk investasi dari pemerintah dan BUMN tidak masuk dalam daftar realisasi investasi yang dihitung masuk di BKPM-PTSP. Kalau investasi pemerintah dan BUMN itu masuk hitungan, maka nilainya bisa melewati Rp11 triliun,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda