
MATARAM – Salah satu atlet-atletik berprestasi NTB Abdul Razak harus menelan pil pahit.
Peraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016 lalu di nomor 4×400 meter putra ini, dikeluarkan dari kampus tempatnya kuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram. ‘’ Saya Di-DO (drop out) sama IKIP Mataram. Saya sempat minta kejelasan kenapa Di-DO tapi alasan wakil rektor III bagian kemahasiswaan Subagio karena saya kadalursa jadi mahasiswa,’’ kata Abdul Razak saat ditemui Radar Lombok, Senin kemarin (16/10).
Sebelum mengikuti PON 2016 kata Razak, pihak kampus sudah berjanji akan mewisuda atlet yang sudah mengharumkan nama daerah di berbagai event. Bahkan dijanjikan bonus oleh pihak kampus.‘’Alhamdullah di PON 2016 saya berhasil mempersembahkan medali emas di nomor 4×400 meter , tapi apa yang saya terima dari pihak kampus yakni Di-DO,’’ ujarnya.
Ia menceritakan, sebenarnya banyak mahasiswa yang jarang masuk kuliah namun akhirnya wisuda. Tetapi dirinya yang telah mengangkat nama IKIP Mataram bahkan NTB di berbagai event tingkat nasional maupun internasional malah dikeluarkan dari kampus. ’’ Jujur, banyak mahasiswa yang tidak pernah kuliah dan tidak berprestasi toh juga bisa wisuda. Tapi kenapa saya di DO. Bahkan saya minta surat saya keputusan DO itu tapi pihak kampus sampai hari ini tidak mengeluarkannya,’’ ujarnya.
Dirinya meminta kebijakan kepada pihak kampus agar bisa memberikan toleransi dan bisa diwisuda seperti atlet-atlet lainnya yang seangkatan dengannya. ‘’ Saya minta kebijakan kampus,’’ ujarnya.
Terpisah Wakil Rektor III IKIP Mataram Bagian Kemahasiswaan, Subagio enggan menangapi terkait dengan dikeluarkannya Abdul Razak dari IKIP Mataram.’’ Nanti saya hubungi, soalnya masih di jalan ini ke Makasar untuk melihat adik-adik yang akan tampil di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS),’’ tutupnya. (cr-adi)