Rawan Pesta Perayaan Tahun Baru, Sekolah dan Ortu Harus Awasi Siswa

Rawan Pesta Perayaan Tahun Baru, Sekolah dan Ortu Harus Awasi Siswa
Ilustrasi

MATARAM—Tradisi peringatan pergantian tahun baru senantiasa disambut dengan pesta meriah kalangan pemuda dan remaja. Tidak jarang tradisi peringatan pergantian tahun baru tersebut kerap menjurus pada hal-hal negatif.

Pengamat pendidikan NTB Syafril mengatakan, pergantian tahun baru cukup rawan dengan berbagai ekspresi negatif dari remaja dan pelajar. Pada momentum ini hendaknya pihak sekolah dan orangtua mengawasi anak-anaknya dengan baik.

“Harus secepatnya diberikan pesan pesan moral terhadap seluruh siswa, baik jenjang SD, SMP bahkan SMA,” katanya, Sabtu (2/12).

Demi mengantisipasi tradisi yang bisa berujung negatif tersebut, mulai dari sekarang pihak-pihak terkait diingatkan segera merancang kegiatan positif. Baik di sekolah maupun di rumah.

Baca Juga :  Hobi Berorganisasi

Pria yang juga menjabat sebagai Dekan FKIP UMM tersebut menegaskan, penyampaian pesan-pesan moral kepada remaja dan pelajar disebutnya sangat penting. Tujuannya, agar siswa tidak memanfaatkan waktu dengan sia-sia bahkan menyalahi norma. 

Adapun pesan moral dan kegiatan positif tersebut lanjut Syafril, bisa disampaikan saat melakukan apel Upacara Bendera sebelum masuk kelas dan bisa juga dilakukan setiap kelas yang langsung dituntun oleh wali kelasnya. Sehingga, menurutnya hal hal semacam ini memang kesannya sederhana tapi dirinya sangat yakin pesan yang disampaikan tersebut akan membekas di ingatan para siswa. “Penyampaian pesan itu bisa dilakukan saat apel bendera atau bahkan dilakukan perkelas,” Tambahnya

Terpisah, Kabid Pembinaan Dikdas Disdik Kota Mataram H. Lalu Moh Sidik mengungkapkan, antisipasi terjadinya perayaan sambut Tahun Baru atau pergantian tahun dikalangan pelajar kerap dilakukan pihaknya, bahkan setiap Tahun pihaknya selalu mengantisipasinya. Adapun yang membuat pihaknya merasa kesulitan adalah, karena siswa diberikan libur panjang durasinya hampir setengah Bulan yang biasanya dimulai dari Tanggal 15 Desember hingga Januari.

Namun dalam hal ini, pihaknya mengaku tetap mengantisipasinya dengan memberikan pesan terhadap Para Orang Tua siswa saat mengambilkan anaknya Raport menjelang libur panjangnya itu. Bahkan tidak hanya itu, jauh sebelumnya pihak Sekolah juga diintruksikan agar dengan aktif mengingatkan siswa supaya tidak terlibat dalam pesta Perayaan Tahun Baru yang kesannya sangat sia sia tersebut.

Baca Juga :  Materi UN 2018 Tetap Didominasi Pilihan Ganda

Adapun yang paling diharapkan dalam hal ini adalah, keterlibatan serta keseriusan para orangtua dan masyarakat memantau anak-anaknya pada jelang pergantian tahun baru. Orang tua dan masyarakat diminta harus benar-benar mengontrol putra-putrinya.

“Kalau antisipasi dan pesan moral kita lakukan setiap tahun, tapi dalam hal ini sinergi kita dengan ortu termasuk masyarakat yang harus kuat untuk mengontrol anak kita,” tutupnya. (cr-rie)

Komentar Anda