Rawan Kekeringan, Petani Minta Sumur Bor

ILUSTRASI KEKERINGAN
ILUSTRASI KEKERINGAN

GIRI MENANG-Musim kemarau sudah tiba kendati masih diselingi hujan. Di beberapa tempat di Lobar petani menanam padi lagi pasca panen. Biasanya ketika musim kemarau, petani mulai kesulitan air.

Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Pertanian Lobar H. Muhur Zohri. Ia mengaku banyak kelompok tani (Poktan) menyampaikan keluhan terkait kesulitan air ini khususnya di daerah rawan kekeringan seperti di Kecamatan Sekotong. Mereka banyak meminta dibuatkan sumur bor. “Banyak kelompok tani di daerah rawan kekeringan yang meminta sumur bor. Tetapi tidak semua bisa kita penuhi,” ungkapnya, Jumat (14/7) lalu.

Dia pun mencontohkan permintaan sumur bor di Desa Kedaro Kecamatan Sekotong. Tim konsultan sudah didatangkan ke daerah ini. Sayang debit air terlalu kecil sehingga tidak bisa dibuatkan sumur bor di titik yang diminta. Tetapi akan dicoba lagi untuk diteliti pada titik-titik lainnya untuk pembuatan sumur bor ini.

Baca Juga :  Diduga Terlibat HTI, Oknum Pejabat Lobar “Diperiksa”

Menurutnya, penentuan titik sumur bor yang layak itu melalui uji geolistik berkoordinasi dengan Dinas Pertambangan dan Energi NTB. Pada 2017 ini ada dua paket sumur bor yang sebelumnya diajukan ke Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. Dia berharap bisa dikerjakan seiring dengan cocoknya tempat dibangun nanti. “Tetapi nanti kalau konsultan bilang tidak cocok, tidak kita lakukan,” ujarnya.

Baca Juga :  Fauzan Tradisikan Safari Salat Jumat

Lebih lanjut dikatakan, untuk menyediakan sumber air alternatif saat musim kemaru, tidak melulu melalui sumur bor. Banyak program lain yang dianggarkan untuk itu. Diantaranya embung dan sumur dangkal serta pengembangan irigrasi tanah dangkal dan dalam. Untuk sumur dangkal sendiri yang dianggarkan 2017 ada 17 paket. Kemudian embung 15 paket dari DAK ditambah 3 paket embung dari APBN langsung.

Lebih lanjut dikatakan, saat ini belum ada laporan kekeringan lahan pertanian. Kendati di permukaan nampak kering, tetapi di dalam tanah masih tersedia air yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. “Jadi belum ada laporan kekeringan,” tandasnya. (zul)

Komentar Anda