Ratusan Warga Sambelia Dievakuasi

TINJAU BANJIR: Sekda Pemkab Lotim, H. Rahman Parli, didampingi Kepala Dinas KKTK, Mulki, saat meninjau dampak banjir bandang di Sambelia pada Sabtu kemarin (11/2). (JALAL/RADAR LOMBOK)

SELONG—Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) ingin agar kawasan Sambelia, yang terisolir akibat banjir, Kamis dan Sabtu lalu, segera dibuka dengan menyelesaikan pembangunan jalan atau jembatan yang rusak, meskipun bersifat darurat. Sehingga aktivitas pereskonomian masyarakat tidak terganggu.

“Kita akan mengupayakan agar semua bisa lancar, lalulintas, aktivitas ekonomi, air, listrik dan semuanya,” kata Sekda Pemkab Lotim, H. Rahman Parli pada wartawan, Sabtu (11/2) lalu di Sambelia.

[postingan number=3 tag=”banjir”]

Meskipun akses yang terputus merupakan jalan dan tanggung jawab Pemerintah Provinsi, namun demi kepentingan masyarakat Lotim, maka Pemkab juga akan berupaya maksimal, sehingga segera dapat mengatasi persoalan ini. “Minimal jalan darurat, yang penting bisa dilalui kendaraan, sehingga aktivitas dan perekonomian masyarakat tidak terganggu,” ujar Rahman Parli.

Mengingat akses jalan banyak yang putus, maka diperlukan waktu cukup lama untuk semua dapat teratasi. Tentu tidak cukup waktu sehari atau dua hari guna dapat memulihkan kondisi, sehingga semua dapat berjalan normal kembali. Demikian juga dengan berbagai kendala lainnya, seperti air bersih dan air minum.

Dikatakan, Pemkab dan para donatur telah memberikan bantuan, dan semua dikatakan telah disalurkan pada warga melalui Posko yang telah dibentuk. Demikian pula mengenai air bersih warga yang telah terputus semenjak banjir pertama, akan berupaya segera diselesaikan. “Khusus untuk air bersih, kita telah mengoperasikan beberapa mobil tangki air untuk melayani masyarakat,” jelasnya seraya menjelaskan, terkait kerugian akibat banjir, pihaknya belum bisa memprediksi, karena masih dalam tahap pendataan.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas PU Provinsi NTB, saat ditemui di lokasi mengatakan, bahwa khusus jembatan Sambelia yang terputus, kemungkinan panjangnya akan ditambah. Dimana pada posisi terputus tidak akan ditutup atau di timbun, melainkan akan dibuatkan jembatan dengan panjang 10 sampai 20 meter. “Kemungkinan panjang jembatan akan kita tambah, dan bila memungkinkan akan menggunakan rangka baja, dan nanti kita akan koordinasi degan BWS, seperti apa kira-kira sebaiknya,” katanya.

Baca Juga :  ASPPI NTB Kembali Kirim Bantuan ke Bima

Menyinggung tentang pernyataan Bupati Lotim, HM Ali BD yang sebelumnya mengatakan rusaknya jembatan tersebut akibat kualitas jembatan yang tidak beres, pihaknya membantah tegas. Dia mengatakan kalau kualitas jembatan tersebut sudah sangat baik. “Kualitas pembangunannya sudah sangat baik. Coba dilihat jembatannya tidak rusak, yang rusak itu adalah  opretnya. Sementara jembatannya masih kokoh, yang menandakan kalau kualitasnya sangat baik,” jelasnya.

Diketahui, banjir susulan kembali menerjang Sambelia, Sabtu lalu. Peristiwa ini bahkan menyebabkan sekitar 4 unit rumah warga yang  yang terletak dipinggiran sungai hanyut terbawa arus air. Sebagian lagi mengalami rusak parah. Tidak hanya itu, bencana banjir ini juga telah memakan korban. Seorang anggota polisi perwira menengah yang bertugas di SPN Belanting, AKBP Lenap, tewas terserat banjir.

Bencana banjir susulan kali ini bahkan lebih besar dari banjir sebelumnya. Akibatnya, jembatan sungai Panjuraman yang menghubungkan Desa Sendanggalih, dan beberapa desa lainnya yang sebelumnya amblas kini terputus total.

Bukan hanya jembatan  ini saja, namun lima jembatan lain yang menghubungkan beberapa desa juga terputus. Akibatnya, tiga desa menjadi terisolir. Selain itu, banjir juga merendam tujuh desa. Lainnya itu yaitu Desa Sambelia, Dara Kunci, Batu Sela, Sugian, Veteran, Dadap, dan Belanting.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim , H. Napsi mengatakan, selain meluluh lantahkan rumah warga, ratusan kepala keluarga juga telah diungsikan ke lokasi yang aman dari ancaman banjir.

Baca Juga :  SDN Pasung Bakal Direlokasi

Dampak banjir juga menyebabkan jaringan pipa PDAM dan listrik terputus. Akibatnya warga mengalami kekurangan air bersih, serta pemadaman listrik. “Banjir merendam pemukiman warga  berturut selama dua hari. Namun terjangan banjir susulan ini terparah,” kata dia.

Dikatakan, tim siaga bencana dan penanggulangan bencana daerah, menetapkan setatus tanggap darurat, karena dampak banjir yang cukup parah. Sementara ratusan warga yang terkena dampak banjir telah dilakukan evakuasi. Para warga ini dievakuasi di tiga lokasi yang dipastikan aman dari ancaman banjir.

Ketiga lokasi itu adalah Desa Dara Kunci, Kokok Rajak dan Kantor Camat Sambelia, dengan jumlah sekitar 500 warga. “Mereka sudah kita evakuasi sejak dua malam lalu. Alhamdulillah, kondisi mereka sehat,” ungkap dia.

Sementara itu, lanjutnya petugas siaga bencana terus disiagakan untuk membantu evakuasi warga, serta menyalurkan bantuan ke desa-desa yang terisolir. Petugas juga melakukan penanganan darurat berupa pembangunan jembatan sementara.

Terpisah, Kadis Lingkugan Hidup dan Kebersihan Lotim, Mulki mengatakan, kerusakan banjir yang telah merusak sejumlah fasilitas seperti jalan yang terjadi sebelumnya, telah tertangani dengan baik. Namun setelah kembali datang banjir susulan, kerusakan yang ditimbulkan semakin parah.

Bahkan jembatan penghubung yang sebelumnya hanya amblas, kini putus total. “Kita sudah kontruksinya. Tapi karena banjir susulan datang tengah malam, apa mau kita perbuat. Ini kan karena kondisi alam,” kata Mulki.

Dipertegas, banjir susulan ini telah menyebabkan beberapa rumah warga hanyut di bawa air. “Sambelia ini terakhir, berarti semua desa terisolir setelah jembatan ini putus,” tandas dia. (lal/lie)

Komentar Anda