Ratusan Siswa SMAN 1 Selong Sakit, Belajar Tatap Muka Dihentikan

DIHENTIKAN : Aktivitas belajar tatap muka penuh di SMAN 1 Selong dihentikan selama tiga hari disebabkan karena ratusan siswa termasuk guru mengalami sakit. (M. Gazali/Radar Lombok)

SELONG – Aktivitas belajar tatap muka penuh di SMAN 1 Selong dihentikan sementara selama tiga hari kedepan terhitung sejak Kamis (10/2). Hal itu disebabkan karena ratusan siswa termasuk guru yang ada di sekolah tersebut sakit dengan ciri-ciri yang mirip dengan gejala Covid-19. Kebijakan ini diambil tak lain sebagai upaya mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus Covid-19. Keputusan SMAN Selong menghentikan sementara belajar tatap muka penuh berdasarkan hasil musyawarah. Kondisi ini  mengharuskan aktivitas belajar mengajar di sekolah itu akan dilakukan secara online selama tiga hari kedepan.

Humas SMAN 1 Selong, Nur Hayadi, mengatakan, jika mengacu pada kebijakan pemerintah pusat, termasuk juga Pemprov, daerah yang berstatus level 1 PPKM memang diperkenankan menggelar belajar tatap muka penuh bersyarat.  Sejak digelarnya simulasi belajar tatap muka penuh di SMAN 1 Selong  semuanya belajar dengan lancar. Namun memasuki pertengahan Januari ada sekitar 50 siswa  termasuk guru  tidak masuk sekolah karena sakit. Bahkan di hari Rabu (9/2)  lanjutnya, berdasarkan hasil pendataan sebanyak 176 orang siswa ditambah dengan 9 guru dan 4 orang tenaga TU  menderita sakit dan tidak masuk sekolah.” Melihat kondisi kesehatan para siswa dan guru kita seperti itu kita langsung melakukan rapat dewan guru.  Dari hasil rapat itu maka diputuskan untuk sementara para siswa kita belajar dari rumah.   Tujuannya semata untuk mengamankan para siswa dan guru lainnya. Yang pasti para siswa kita tetap belajar,” terangnya.

Baca Juga :  Petani Diminta Beralih ke Pupuk Organik

Dari ratusan siswa termasuk guru yang mengalami sakit semuanya mengalami gejala yang sama. Yaitu deman,  batuk dan pilek. Dan itu memang mirip dengan gejala Omicron. Namun sampai saat ini belum ada satu pun dari mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19. “Memang  ada tiga siswa masuk ke data kontak erat. Ketiga siswa  itu bukan kontak eratnya di sini, melainkan dengan keluarganya di rumah bukan di sekolah . Tapi mereka juga belum dinyatakan terkonfirmasi Omicron. Melainkan  hanya diminta untuk menjalani isolasi mandiri dari Puskesmas,”  imbuh Nur Hayadi.

Baca Juga :  Capaian Sukiman- Rumaksi 5 Tahun Memimpin Lotim, Rumah Sakit Bertambah, Kemantapan Jalan Capai 82 Persen

Untuk belajar tatap muka penuh akan kembali normal pada hari Senin mendatang. Selama pelaksanaan belajar tatap muka pihaknya selalu mengutamakan protokol kesehatan secara ketat. Sebelum masuk siswa termasuk guru akan dicek suhu tubuhnya. Termasuk juga diharuskan ikut vaksinasi.(lie)

Komentar Anda