BIMA – Ratusan rumah warga di Desa Woro Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima terendam banjir, Minggu (31/12/17). Banjir tersebut akibat jebolnya tanggul penahan banjir sebelah timur desa setempat.Banjir yang meluap ke pemukiman ini merupakan pertama kali terjadi di desa setempat. Tanggul penahan banjir yang dibangun sejak 2004 itu bersumber dari dana bencana alam dan dilakukan pengembangan melalui dana desa tahun 2016.
“Panjang tanggul sekitar ratusan meter dengan tinggi satu meter. Jebolnya tanggul ini membuat rumah warga di tiga RT terendam banjir setinggi lutut orang dewasa,” ungkap Wakil Ketua BPD Desa Woro, Muhtar.
Tidak ada korban jiwa dalam terjangan banjir tersebut. Sejumlah perabotan rumah tangga warga di RT 11, 12 dan 16 dapat diselamatkan. “Tidak ada kerugian materi. Hanya saja tanggul penahan banjir itu yang jebol dan tembok SMPN 3 Madapangga,” terangnya.
Dia menduga banjir tersebut akibat aktifitas warga yang melakukan pembabatan hutan secara liar. “Ini pertama kali banjir yang masuk ke pemukiman warga. Sebelum hutan pegunungan di desa ini dibabat, tidak pernah terjadi banjir,” tuturnya.
[irp]
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Bima agar bisa meninjau langsung kondisi desa setempat pasca dilanda banjir. Sementara itu, Kepala Desa Woro, AsikinĀ H Akarim menambahkan banjir tersebut merupakan terbesar sepanjang sejarah banjir di desa setempat. Beruntung, kondisinya cepat surut. “Kita bersyukur banjir cepat surut. Coba banjirnya lama, jelas banyak kerugian warga. Apalagi pemukiman warga ini berada di dataran rendah,” katanya.
Terkait jumlah kerugian yang dialami warga belum bisa dipastikan. Akan tetapi dia sudah menginstruksikan unsur pemerintah desa (pemdes) agar melakukan pendataan. Hal itu perlu dilakukan agar bisa disampaikan ke pemerintah. Sehingga pemerintah bisa menyalurkan bantuan tanggap darurat. “Kerugian material warga masih kita data. Namun yang pasti akibat banjir tersebut tanggul sepanjang 34 meter jebol,” ujarnya.
Babinsa Desa Woro, Koptu Heriyanto meminta Pemdes segera melakukan perbaikan kembali tanggul yang jebol. Karena mengingat intensitas hujan diperkirakan masih akan terjadi. “Kalau tanggul itu tidak secepatnya diperbaiki, dikhawatirkan warga akan kembali dilanda banjir,” pungkasnya. (sya)