Ratusan Pelaku Wisata Rinjani Belum Berijin

SELONG--Guna menertibkan kunjungan di kawasan Gunung Rinjani, pihak TNGR akan mengumpulkan sekitar 200an lebih para track organizer (TO), guide dan porter. Kegiatan ini direncanakan berlangsung 26 Mei mendatang.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Agus Budi Santoso mengatakan, kegiatan ini bertempat di Senaru Kabupaten Lombok Utara (KLU). Pertemuan tersebut bertujuan menyosialisasikan pembentukan asosiasi pelaku pariwisata Rinjani.

 “Ternyata dari sekitar 200an lebih TO, guide dan porter, satupun belum ada yang berijin,” katanya pada Radar Lombok kemarin, Selasa (17/5).

Agar kasus ini tidak terus berlarut, pihaknya pun mengumpulkan para TO, guide dan porter tersebut guna membentuk asosiasi. Asosiasi inilah nantinya akan merekomendasikan untuk pengajuan ijin usaha penyedia jasa wisata.

Baca Juga :  Ditertibkan, Warga Jurang Koak Akui Lahan TNGR

Tahap berikutnya, sambungnya, bila kemudian ada TO atau guide serta porter yang tak berijin maka tidak akan diberikan mendaki Rinjani. Andai kemudian nekad mendaki, maka pihak TNGR siap untuk melakukan operasi mendadak terhadap para pengunjung, guide, porter dan TO.

“Mereka yang tak berizin bias dipidanakan,” imbuhnya.

Dalam kegiatan sosialiasasi ini pihak TNGR akan mengajak pihak Kanwil Perpajakan NTB guna menyiapkan NPWP. Pihak lainnya yakni, Direktur Pengelolaan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi Kementerian Lingkungan Hidup yang akan menerbitkan ijin usaha nantinya serta  dari pihak asuransi yang akan mensosialisasikan tentang pemberlakuan asuransi bagi pengunjung dan juga guide dan porter.

Baca Juga :  KPHL Rinjani Barat Sepakat Berdamai

Namun besarnya asuransi bagi guide dan porter tentu berbeda dengan pengunjung. Dimana asuransi bagi pengunjung sebesar Rp. 10 ribu. Maka bagi para porter dan guide dipastikan jumlahnya lebih kecil dan dengan sistem angsuran per tahun.  

Disamping itu juga akan hadir saat itu dari pihak Direktur Jendaral Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracaun Berbahaya (PSLB3) untuk menyampaikan pengelolaan sampah terpadu dan program zero wast (nol sampah). “Hal ini bertujuan bagi upaya tidak munculnya sampah baru, sehingga dengan bantuan mereka yang akan menjadi agen perubahan sehingga para tamunya tidak buang sampah dan mereka harus dingatkan,” jelasnya lebih lanujut.  (lal)

Komentar Anda