Ratusan Mangrove Sekitar Danau Gili Meno Ditebang

DITEBANG: Pohon mangrove di sekitar kawasan Danau Gili Meno diduga ditebang oleh PT Bass untuk pembangunan hotel. IST FOR RADAR LOMBOK)

TANJUNG–PT Bass diduga kembali melakukan penebangan ratusan pohon mangrove di sekitar Danau Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang.

Aksi penebangan ini mendapatkan protes dari aktivis dan warga. Mengingat, mangrove yang ada menjadi habitat biota danau dan burung. Di samping juga, dengan ditebangnya mangrove akan merusak pemandangan.

“Aksi penebangan pohon mangrove yang dilakukan PT Bass dengan tujuan pembangunan hotel tentu kami protes keras, karena keberadaan mangrove itu sudah dilestarikan bertahun-tahun oleh pegiat lingkungan dan masyarakat setempat,” ungkap Ketua Kasta KLU Romi, Selasa (22/2).

Baca Juga :  Bayan dan Kayangan Dilanda Kemarau Lebih Awal

Menurutnya, penebangan pernah dilakukan kemudian diprotes, lalu sempat berhenti. Sekarang kembali lagi melakukan aksi penebangan tersebut. Kondisi ini sangat disayangkan, apalagi mangrove yang ditebang berukuran besar, sudah memiliki manfaat untuk makhluk hidup.

Seharusnya kata Romi, saat penebangan ada pengajuan izin dan pemda harus mengawasi dan melarang melakukan aksi penebangan pohon mangrove itu. Sebab, pembabatan hutan mangrove secara brutal akan sangat berdampak buruk untuk lingkungan. “Meski itu lahannya pengusaha tapi pemerintah yang bertugas mengarahkan konsep pembangunan sehingga tidak merusak keberadaan mangrove tersebut,” katanya.

Baca Juga :  SKPD Teknis Diminta Segera Tuntaskan Catatan BPK

Sementara itu, Kades Gili Indah Wardana mengungkapkan, aksi penebangan itu berada di lokasi lahan PT Bass yang berada di sekitar kawasan danau. “Jadi, kami mau tegur lahannya dia (PT Bass), yang dekat dengan rawa,” ungkapnya.

Pada kesepakatan pertemuan sebelumnya, pihak perusahaan berkomitmen akan mengganti pohon mangrove itu dengan bibit baru, yang akan ditata setelah selesai pembangunan. “Kesepakatannya dulu akan diganti mangrove seusai pembangunan, dan kesepakatan itu sudah dibentuk, tapi sekarang lagi viral soal aksi penebangan itu,” terangnya. (flo)

Komentar Anda