PRAYA – Pengadilan Agama (PA) Praya mengakui selama dua bulan terakhir ini, yakni Januari-Februari, ada ratusan istri menggugat cerai suaminya. Gugatan ini dilayangkan karena berbagai faktor, mulai dari faktor ekonomi hingga suami yang kecanduan judi online (judol). Dalam setiap gugatan yang masuk, pihak pengadilan mencoba melakukan mediasi, tetapi hasil mediasi lebih banyak memilih untuk tetap bercerai.
Panitera Muda PA Praya, Herman, menyampaikan bahwa dalam dua bulan terakhir setidaknya ada 171 istri yang menggugat cerai suaminya atau cerai gugat, yang terdiri dari 65 gugatan di Januari dan 106 di Februari. Sementara yang cerai talak, atau suami yang menceraikan istrinya, ada 33 kasus yang terdiri dari 14 kasus di Januari dan 19 kasus di Februari.
“Memang ratusan kasus perceraian ini didominasi oleh wanita atau istri yang menggugat suami mereka atau cerai gugat. Penyebab dari perceraian ini disebabkan oleh berbagai faktor, sehingga setiap gugatan kita tetap melakukan mediasi atau memberikan nasihat agar tidak bercerai, tapi memang lebih banyak memilih bercerai meski sudah diberikan nasihat,” ungkap Herman saat ditemui di PA Praya, Selasa kemarin (11/3).
Penyebab perceraian dalam dua bulan terakhir ini di antaranya 20 kasus karena meninggalkan salah satu pihak, 130 kasus perceraian karena pertengkaran terus-menerus, ada juga yang disebabkan karena KDRT, judi, dan berbagai faktor lainnya. “Muaranya memang lebih banyak disebabkan karena faktor ekonomi sehingga sering terjadi pertengkaran, ada juga karena suaminya yang berjudi dan ada juga misalkan karena suaminya di luar,” tambahnya.
Sementara untuk kasus perceraian di tahun 2024 lalu yang cerai gugat atau istri gugat suami mencapai 1.149 dan cerai talak ada 207. Kasus perceraian di tahun 2024 lalu juga faktornya sama, yakni masalah ekonomi. Oleh majelis hakim dalam setiap menyidangkan perkara gugatan perceraian ini selalu berupaya untuk melakukan mediasi.
“Hanya saja karena perselisihan dan pertengkaran yang terus-menerus yang disebabkan oleh berbagai faktor, sehingga meski sudah kita nasihati tapi rata-rata memilih untuk tetap melanjutkan perceraian. Meski ada juga beberapa kasus ketika sudah bercerai kemudian mereka memilih bersatu kembali,” tambahnya. (met)