Ratusan Hektar Sawah Belum Tergarap

SAWAH: Hamparan sawah di wilayah Kecamatan Jerowaru, yang meskipun bulan ini telah memasuki musim hujan, tetapi tetap belum bisa menanam padi karena minim air (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG–Memasuki musim hujan bulan ini, sejumlah daerah telah mulai melakukan penanaman padi. Namun tidak demikian halnya dengan masyarakat di kawasan selatan Lombok Timur, tepatnya di Kecamatan Jerowaru, yang hingga kini ratusan hektar sawah masih belum tergarap.

Itu terjadi akibat masih kurangnya air yang mengalir ke wilayah selatan, dan minimnya curah hujan yang turun. Sehingga petani lebih memilih bertahan untuk tidak melakukan aktifitas apapun disawahnya.

Menurut pengakuan Amaq Endang, salah satu petani warga Desa Pemongkong, Jerowaru, biasanya para petani di wilayah selatan baru bisa menanam padi, ketika warga yang di kawasan utara Lotim telah selesai menanam padi.

“Kalau masyarakat utara belum 100 persen menanam padi, masyarakat di wilayah selatan hanya bisa menonton saja. Kita itu serba susah, mau bercocok tanam susah, dan air minum juga susah. Apalagi kalau musim kemarau, banyak masyarakat yang kesulitan air,” akunya kepada Radar Lombok di tengah sawah miliknya, Selasa (13/12).

Baca Juga :  Air Pasang Terjang Ratusan Rumah

Meskipun saat ini hujan yang terjadi di sejumlah kawasan Lombok, yang bahkan telah menyebabkan terjadinya banjir. Namun untuk wilayah selatan masih belum bisa merasakan semuanya.

Masyarakat selatan hanya bisa bersabar, menghadapi cobaan kekurangan air yang setiap tahun menjadi masalah ini. “Pokoknya susah kita disini. Orang yang di utara sudah makan beras baru, sedangkan padi kita disini belum apa-apa,” keluhnya.

Sementara Camat Jerowaru, Lalu Ahmad Zulkifli, mengaku optimis pada bulan Desember ini semua sawah petani di wilayah selatan selesai ditanami padi. Sekarang ini petani di wilayahnya yang belum menanam padi hanya di titik tertentu saja.

Baca Juga :  Warga Desa Jeruk Manis Kembangkan Sawah Organik

“Air yang mengalir ke wilayah selatan tidak semuanya mengalir lewat irigasi yang ada. Namun air banyak yang memgalir sebagian dari sawah ke sawah, sehingga petani harus menunggu masyarakat yang berada di sebelah utara,” jelasnya.

Bagaimana dengan keberadaan Dam Pandandure? Kembali Camat menyampaikan kalau Pandandure belum bisa sepenuhnya mengairi sawah petani di wilayah selatan.

“Pandandure hanya bisa mengairi sawah di Desa Jerowaru dan Pemongkong saja. Sedangkan untuk desa-desa lainnya, sebagian besar mengharapkan air yang berasal dari Lombok Tengah,” ujarnya seraya berharap bulan Desember semua petani sudah bisa bercocok tanam, tanpa harus menunggu masyarakat utara selesai menanam. (cr-wan).

Komentar Anda