Rasio PNS Mataram Tidak Ideal

Rasio PNS Mataram Tidak Ideal
TIDAK IDEAL: Rasio jumlah PNS di Kota Mataram dinilai masih kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada. (Ali/Radar Lombok)

Satu Orang Layani 80 Warga

MATARAM—Rasio jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota mataram di klaim tidak ideal. Dengan jumlah ASAN saat ini ditaksir 1 orang bisa melayani 80 warga.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Daerah (BPSDMD) Provinsi NTB, Tri Budipriyatno mengatakan, jumlah PNS di Kota Mataram saat ini mencapai 5229 orang. Di lain sisi, jumlah penduduk Kota Mataram sebanyak 468 ribu jiwa.

“Itu posisi PNS di Kota Mataram dan rasionya satu orang bisa melayani 80 warga. Jadi masih di atas rata-rata nasional. Jadi bisa dibilang jumlah PNS-nya masih kurang,’’ ujarnya saat pembukaan pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatasar) CPNS Kota Mataram Angkatan XIV dan XVII, Senin kemarin (23/9).

Ukuran ideal secara nasional, terangnya, 1 orang PNS biasanya melayani 60 orang warga. Namun kondisi Kota Mataram dinilai masih lebih baik dengan beberapa daerah.

Ia mencontohkan yang terjadi di Pulau Jawa. Dengan PNS yang dimiliki, satu orang PNS bisa melayani ratusan warga.  

Selain itu, sebaran PNS di Kota Mataram juga disebut tidak merata. Ini karena masih didominasi oleh tenaga administrasi. Sementara tenaga teknis yang dimiliki masih kurang.

Dari 5229 PNS yang ada di Kota Mataram, sekitar 3048 orang dengan jenjang pendidikan strata satu (S1). Sementara seribu lebih lainnya dengan pendidikan SMA dan lainnya.

‘’Kalau dipersentasekan berarti 74 persen PNS di Mataram itu S1. Jadi level pendidikannya bagus,’’ terangnya.

Meski jumlah PNS di Mataram masih kurang, dari persentase usia rata-rata berumur antara 30-50 tahun. Kondisi ini disebutnya cukup ideal untuk tetap produktif menjalankan tugas.

Menanggapi hal ini, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSD) Kota Mataram, Baiq Nelly Kusumawati mengakui, Kota Mataram masih kekurangan PNS. Kekurangan ini diambil dari kebutuhan minimal PNS yang pensiun.

‘’Tapi pernah ada moratorium juga, jadi itu terakumulasi minimal yang pensiun harus terisi. Kita tidak ingin membuat estimasi terlalu banyak karena pasti di pusat memberikan batasan seperti itu,’’ katanya.

Terkait rasio yang tidak ideal, Nelly tidak menampiknya. Ia mengaku rasio jumlah PNS di Kota Mataram tidak ideal.

‘’Kita itu sedikit lah di atas rata-rata. Jadi perlu dikaji, karena di Jawa dengan PNS yang sedikit bisa melayani banyak. Sementara kita satu orang melayani 80 orang. Makanya kita perlu dikaji tentang kebutuhan tenaga teknis. Formasi kita nanti 75 persennya lebih ditekankan pada tenaga teknis. PPPK juga harus lebih diperbanyak dari CPNS-nya,’’ terang Nelly. (gal)

Komentar Anda