Rapid Test Massal, 10 Warga Gubug Panaraga Reaktif

dr HL Herman Mahaputra (ALI MA’SHUM/RADAR LOMBOK)
dr HL Herman Mahaputra (ALI MA’SHUM/RADAR LOMBOK)

MATARAM-Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram melaksanakan rapid diagnostic tes (RDT) terhadap warga Lingkungan Gubug Panaraga, Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara Kota Mataram. Dari 37 warga yang dirapid tes oleh petugas. Hasilnya, 10 warga setempat dinyatakan reaktif virus covid-19 atau corona. ‘’Sudah kita rapid tahap awal 37 orang. 10 orang reaktif,’’ ujar Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, dr HL Herman Mahaputra, Kamis (7/5).

Warga yang hasil reaktif langsung diputuskan untuk dilakukan swab. Setelah di-swab, 10 warga ini dibawa untuk dikarantina di Wisma Nusantara. ‘’Kemarin kan memang di-rapid. Sekarang sudah dibawa ke Wisma Nusantara,’’ katanya.

Begitu juga nantinya direncanakan rapid massal di Lingkungan Pelembak. Direncanakan untuk rapid tes terhadap 100 orang. ‘’Memang beda banyaknya yang akan kita rapid di Gubug Panaraga dan Pelembak,’’ ungkapnya.

Penularan di Pelembak disebutnya cukup masif. Terhitung sudah cukup banyak warganya yang positif. Mereka tertular terhitung dengan generasi atau turunan ketiga. Oleh karena itu, diprediksi ada ratusan warga Pelembak yang nantinya di-rapid tes. ‘’Sekitar 150 hitungannya dari 3 ribu warga. Kita ambil nanti di atas 100 sampel,’’ terangnya.

Tentang kemungkinan untuk rapid tes di lingkungan lainnya. Menurutnya tidak menutup kemungkinan untuk dilaksanakan. Tapi saat ini, fokus gugus tugas terhadap dua lingkungan. Yaitu Lingkungan Gubug Panaraga dan Lingkungan Pelembak. ‘’Yang jelas kita akan melaksanakan tracing secara masif. Jadi yang ada itu kita stok. Tapi kalau kita lihat trend. Tidak ada penambahan signifikan di Kota Mataram. Artinya ini terjadi penurunan,’’ pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram, dr H Usman Hadi mengatakan, jumlah warga Pelembak yang positif corona cukup tinggi. Kini sudah menularkan virus untuk generasi ketiga. Karena orang tua dan anak sudah terpapar corona. ‘’Sudah generasi ketiga di sana penularannya,’’ katanya.

Tentang di Panaraga juga disebutnya sudah 37 warga yang dirapid tes. Hasilnya 10 orang dinyatakan reaktif. ‘’Hasilnya itu 10 plus 2 yang nol reaktif tapi dia agak meriang dan batuk pilek. Semuanya diambil untuk dilakukan swab yang 12 orang itu. Itu rata-rata disepanjang rumah pasien yang positif itu,’’ imbuhnya.

Ia justru menghawatirkan potensi penularan virus corona di pasar tradisional. Karena ada salah seorang pedagang di Pasar Bertais yang positif corona. ‘’Berarti kan harus dicari kalau memang sudah ada yang terpapar di pasar. Kemarin kan ada orang pingsan di pasar. Kemudian dijemput oleh PSC ternyata hasilnya positif. Ini kita harus hati-hati betul,’’ jelasnya. (gal)

Komentar Anda