Ramadan, Masih Banyak Warung Makan Bandel

GENCAR RAZIA: Satpol PP Kota Mataram diminta lebih gencar melakukan razia warung makan yang masih membandel. (SUDIR/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram diminta lebih intens lagi melakukan razia warung-warung nakal yang nekat menjajakan dagangannya pada siang hari saat bulan Ramadan. Bentuk penegasannya, warung-warung bandel ini tidak segan akan ditutup kalau masih bandel.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram, Herman mengatakan, bulan suci Ramadan merupakan bulan mulia. Namun masih ada saja perilaku sebagian masyarakat yang kurang terpuji. Salah satunya, sengaja membatalkan ibadah puasanya di tempat-tempat sepi, sehingga tidak diketahui oleh masyarakat luas. Seperti beberapa warung di Jalan Ismail Marzuki, yang setiap tahun selalu buka. “Kita minta ditindak tegas, dan Satpol PP lebih intens lagi melakukan razia,” katanya, Jumat kemarin.

Baca Juga :  Gubernur Dipilih Sebagai Duta ASI

Tempat-tempat sepi itu yang biasanya dipakai masyarakat untuk makan minum, bahkan sampai sepanjang pantai Ampenan. Pengalaman tahu lalu, banyak ditemukan warga yang makan minum sebelum waktu berbuka puasa, khususnya para pemuda. Hal ini sering terjadi di sepanjang pantai maupun beberapa lapak PKL.

Anggota Satpol PP jika menemukan ada masyarakat yang sengaja membatalkan puasanya, mereka hanya diberikan teguran, serta mengamankan makanan dan minuman tersebut. Sementara kalangan pedagang hanya diberikan sanksi teguran lisan saja.

Terpisah Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang mengatakan, pihaknya siap melakukan razia warung  makan. Razia tersebut dimaksudkan untuk menjaga ketenangan masyarakat dalam menjalankan ibadah selama bulan suci Ramadan. Ini merupakan tugas rutin untuk menghormati kaum muslimin yang sedang menjalankan puasa.

Baca Juga :  Pemkot Butuh Kejelasan Soal Hibah Pemprov NTB

“Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, masih ada pengelola warung atau rumah makan yang tetap berjualan pada bulan puasa Ramadan,” katanya.

”Karena itu, kami akan menyampaikan imbauan untuk tidak berjualan pada bulan puasa melalui pihak kepolisian. Sehingga ada efek jera bagi kalangan pedagang yang masih nakal,” katanya.

Ia mengatakan, beberapa titik warung yang ditertibkan adalah pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Peresean, Jalan Ismail Marzuki dan di kawasan Cakranegara. Pedagang beralasan mereka belum menerima edaran tentang jam buka dan tutup warung makan selama Ramadan, padahal edaran tersebut sudah menjadi aturan baku yang setiap tahun disebar aparat setempat sampai H-2 Ramadan. (dir)

Komentar Anda