Pihaknya juga mendorong perusahaan untuk tetap berlaku jujur. Saat pihaknya turun juga menemukan ratusan unit tabung yang rusak di dalam gudang. Tabung yang rusak tidak layak edar dimasukkan ke dalam gudang.
“Sampai saat ini kami belum menemukan kecurangan dalam elpiji yang sudah beredar. Stok gas elpiji di masyarakat masih mencukupi sampai bulan Ramadan nanti,” ungkapnya.
Untuk itu, ia menekankan, masyarakat agar jangan pernah percaya dengan informasi bahwa ada elpiji yang kurang takarannya beredar. Karena kejadian tersebut bukan terjadi diwilayah Lombok Tengah, namun kemungkinan terjadi di luar daerah.
Hanya saja, jika pihaknya menemukan distributor yang bermain, pihaknya tidak akan segan untuk memberikan sanksi tegas berupa pidana penjara. “Kami harapkan jangan sampai ada. Apalagi menjelang puasa ini,” sarannya.
Untuk harga juga masih terbilang normal. Di setiap warung, eceran elpiji ini ada yang mematok harga Rp 22 ribu. Ada juga yang menjual dengan harga Rp 23 ribu, bahkan ada yang menjual dengan harga cukup tinggi yakni 25 ribu per tabung.
