Puting Beliung Sapu Tiga Desa di Kabupaten Lombok Tengah

Pohon Bertumbangan, Puluhan Rumah Rusak

Puting Beliung Sapu Tiga Desa di Kabupaten Lombok Tengah
TERTIMPA: Kondisi rumah warga yang tertimpa pepohonan akibat angin puting beliung yang menerjang tiga desa/kelurahan di Kecamatan Praya, Kamis kemarin (14/12). (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Bencana angin puting beliung kembali melanda wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Kamis kemarin (14/12), bencana ini menyapu tiga wilayah desa/kelurahan di Kecamatan Praya. Yakni, Desa Aikmual, Mertak Tombok dan Kelurahan Gerunung. Kejadian itu menyebabkan puluhan rumah rusak berat dan pohon bertumbangan.

Amin, salah seorang warga Dusun Apitaik Desa Aikmual menceritakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 Wita. Saat itu, dia sedang beristirahat di dalam rumah karena hujan lebat dan angin kencang. Tiba-tiba, angin puting beliung datang dan langsung menerbangkan atap rumahnya. Pepohonan di sekitar rumahnya juga bertumbangan tersapu angina dahsyat itu. Sontak, dia dan warga sekitar pun menghamburan keluar karena takut tertimpa rumah akibat hantaman pohon tumbang. ‘’Kejadian itu sangat cepat dan tidak terduga,’’ tuturnya saat ditemui Radar Lombok sedang membereskan rumahnya yang berantakan akibat terjangan angin.

Tutur Amin, peristiwa itu spontan membuat warga panik. Tak hanya warga di dalam rumah yang berhamburan keluar. Warga yang sedang bekerja di sawahnya pun bergegas pulang melihat pusaran angin itu. Mereka berusaha mengamankan diri dalam rumah. Tetapi, mereka kembali memilih keluar ruamh karena takut tertimpa pohon juga. ‘’Kami sangat ketakutkan sehingga hanya berusaha menyelamatkan diri,’’ tandasnya.

Baca Juga :  Mancing, Setiadi Hilang Terseret Ombak

Pengalaman sama juga dialami warga lainya Hasanah. Waktu kejadian, ia bersama keluarganya sedang berada dalam rumah. Tiba-tiba saja, hujan disertai angin kencang itu menjadi sangat dahsyat. Angin itu memporak-porandakan pepohonan hingga bertumbangan. Akibatnya, pokok kelapa yang berada di pelatarannya pun tumbang dan menghantam rumahnya.  “Lihat saja rumah kami hancur berantakan akibat angin itu, tapi untung kami keluar rumah. Kami juga tidak menyangka pohon kelapa depan rumah bisa tumbang akibat angin itu,” ceritanya.

Warga lainya Hasan menuturkan, angin kencang itu berdurasi sekitar satu setengah jam datang tiba-tiba disertai hujan gerimis. Saat angin berlalu, hujan pun berhenti. Tiba-tiba datang lagi hujan besar dan angin puting beliung dan menghantam rumahnya. “Awalnya anginnya biasa tapi lama-lama jadi besar. Sehingga kami pun berhamburan lari keluar rumah, beruntung tidak ada korban jiwa” ucapnya.

Pantauan Radar Lombok, kerusakan akibat angin putting beliung ini tak hanya terjadi di Dusun Apitaik Desa Aikmual saja. Kerusakan juga terjadi di Dusun Batutambun dan di wilayah desa lainya juga mengalami kerusakan berat. Beberapa pohon yang tumbang bahkan memotong badan jalan dan mengganggu arus lalu lintas ke dusun itu.

Dari pantauan Radar Lombok, terhitung ada sekitar 30 unit rumah warga yang menjadi korban angin puting beliung, baik rusak ringan, sedang, dan parah. Rata-rata atap rumah terbawa angin dan tertimpa pohon tumbang di tiga desa/kelurahan itu. “Mudah- mudahan dari pemda cepat memberikan perhatian agar kita bisa beristirahat,” cetus warga lainya.

Baca Juga :  Gempa, Pasien RSUD Lombok Utara Berhamburan Keluar

Terlebih, saat wartawan ini turun ke lokasi kejadian belum ada satupun petugas yang datang memberikan pertolongan membersihkan rumah-rumah warga. Sehingga warga sendiri langsung bergotong royong membersihkan rumah mereka. “Belum ada bantuan yang datang dari pemerintah ini. Saya harap mendapat respons cepat agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal,” harapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah H Muhammad yang dikonfirmasi terpisah mengaku, pihaknya langsung menerjunkan petugas begitu menerima laporan. Pihaknya bersama instansi terkait lainnya langsung turun melakukan evakuasi dan membersihkan material bangunan yang rusak, terutama pohon tumbang. Pihaknya juga masih melakukan indentifikasi kerusakan rumah warga yang menjadi korban. ‘’Kita masih mendata, kita belum tahu data sebenarnya,’’ katanya. (cr-met)

Komentar Anda