SELONG – Penyelidikan tragedi ambruknya jembatan penghubung Pancor –Sekarteja Kecamatan Selong Lombok Timur yang menewaskan 5 orang pekerjanya terus didalami pihak kepolisian.
Kemarin, Polres Lotim mendatangkan tim Pusat Laboratorim Forensik (Puslabfor) Polda Bali untuk melakukan investigasi ke lokasi ambruknya jembatan tersebut. Tim Puslabfor ini beranggiotakan empat orang.
Investigasi ini bagian dari koordinasi Polres Lotim dengan Polda Bali sebagai upaya untuk memperkuat bukti-bukti dalam proses penyelidikan. Hal tersebut terkait dugaan adanya indikasi kelalian yang dilakukan pihak-pihak yang menjadi penanggung jawab proyek.
Di lokasi petugas pun membawa sejumlah kepingan material bekas reruntuhan untuk dijadikan sampel. ‘’ Kita kumpulkan sejumlah barang bukti yang ada di lokasi pekerjaan jembatan itu,” ungkap Kepala Puslabfor Polda Bali, Kombes Pol Kusnadi, Jumat kemarin (17/6).
Sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi, selanjutnya akan didalami dan diuji secara forensik. Hasil tersebut juga akan menjadi acuan untuk mengetahui penyebab jembatan tersebut ambruk. ‘’ Sampel yang kita bawa berupa sisa beton, besi yang dipakai untuk pengecoran,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan meminta keterangan saksi ahli yang memiliki kemampuan terkait struktur pembangunan, khususnya yang memiliki keahlian soal beton. Keterangan saksi ahli ini bagian yang dibutuhkan untuk memperkuat hasil pemeriksaan dan investigasi yang mereka lakukan. ‘’ Informasi dan keterangan ahli, bagian untuk memperkaya hasil pemeriksaan saya,” pungkasnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Lotim, AKP Wendy Oktariansyah mengatakan, proses penyelidikan kasus ini terus dikembangkan. Sementara ini, baru tiga orang saksi yang telah diperiksa. Mereka kepala tukang, pengawas dan manajemen proyek. Pemeriksaan lanjutan kembali akan dilakukan. Pemeriksaan itu rencananya akan dilakukan terhadap kontraktor selalu pemenang proyek ini. Termasuk pemeriksaan terhadap Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat. ‘’ Semua pihak terkait akan kita periksa. Termasuk kontraktornya,” terang Haris.
Kepolisian untuk sementara akan fokus melakukan pengusutan terkait dugaan pidana umum yang menyebabkan sejumlah pekerja tewas. Setelah itu, kepolisian akan bergerak menindaklanjuti terkait dugaan tindak pidana korupsinya. ‘’ Pidana umum dulu, korupsinya menyusul,” sebutnya.
Dipastikan, penangan kasus ini untuk sementara sepenuhnya ditangani Polres Lotim. Tapi jika ada hal dan kesulitan ditemukan nanti, baru pihaknya akan minta backup dari Polda NTB ‘’ Untuk sementara kita masih mampu,” tutup Wendy. (lie)