Puskesmas Selebung Mirip Rumah Hantu

PRAYA-Kondisi bangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Desa Selebung Kecamatan Janapria, seperti tak berpenghuni.

  Bangunan puskesmas ini lebih mirip seperti rumah hantu. Kondisi bangunanya sangat parah dan belum diperbaiki. Selain bangunanya yang sudah rapuh, atap gentengnya berguguran, terutama di gapura depan.

  Seperti diungkapkan Abdul Hakim, salah seorang pemuda setempat, kondisi Puskesmas Desa Selebung Kecamatan Janapria, sudah saatnya untuk diperbaiki. Jika dilihat dari kondisi fisik bangunannya, kondisinya sudah rusak, salah satu contoh atap gapura atau pintu masuk gentengnya sudah berguguran terjatuh.

Akibatnya, ketika hujan turun, air sering kali menetes masuk dan membuat sejumlah keluarga pasien terganggu. Selain genteng, kondisi air juga menjadi salah satu keluhan bagi pasien. “Saat hujan turun, kita sebagai keluargaya pasien yang malah panik,” tuturnya kepada Radar Lombok, kemarin (17/5).

Selain kondisi bangunan, perlengkapan perawatan juga masih minim. Sehingga daya tarik masyarakat yang ingin berobat harus memilih puskesmas lain atau klinik. Di Puskesmas Desa Selebung, kondisinya sudah sedemikian rupa, tidak layak pakai untuk dijadikan tempat melayani pasien.

Terhadap hal itu, mestinya pemerintah harus segera bersikap. Jika tetap seperti ini, lambat laun nama puskesmas selaku milik pemerintah, pamornya bakal kalah dengan klinik. “Klinik yang masih swasta saja sudah bisa memberikan pelayanan prima. Kok miliknya pemerintah yang negeri tidak bisa memberikan pelayanan terbaik,” ungkapnya.

Baca Juga :  RSUD dan Puskesmas Siap Layani Pasien Narkoba

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan, Puskesmas Desa Selebung sudah masuk sekala prioritas untuk direhab. Sebab jauh sebelumnya rehab ringan untuk puskesmas ini sudah diusulkan dan tinggal menungggu jawaban dari pemerintah daerah. “Kami sendiri sudah memaklumi kondisi Puskesmas Selebung dan itu sudah kita usulkan, dan tahun ini bisa dikerjakan,” katanya.

Selain di pemda, pihaknya juga sudah mengusulkan melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Hanya saja, hingga saat ini usulan dari Kemendes PDTT tidak ada tanggapan. Dan hanya mengandalkan dana rehab ringan dari pemkab saja.

Terkait dengan beberapa titik yang gentengnya sudah terjatuh, itu tidak benar. Namun itu sengaja diturunkan. “Bangunan yang tidak memiliki genteng itu namanya gapura sejenis Lumbung atau pintu utama, dan itu sengaja diturunkan. Sebab itu tidak ada mamfaatnya,” ungkapnya.

Gapura tersebut rencananya akan digusur atau dirusak. Hal ini dilakukan mengingat tidak ada fungsinya. Selain itu dengan adanya bangunan tersebut, lahan puskesmas semakin menyempit dibuatnya. ‘’Oleh karenanya, kita merencanakan untuk digusur demi luasnya pemandangan di puskesmas setempat,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Puskesmas Mataram Sabet Akreditasi Madya

Sementara itu Kepala Puskesmas Selebung, Lalu Samudra mengakui kalau belum lama ini konsultan sempat datang dan mengecek kondisi puskesmas yang dinaunginya. Hanya saja sampai saat ini pihaknya belum mengetahui, kapan aksi pengerjaan tersebut dimulai.

Dikatakan, jika dilihat dari kondisi puskesmas memang cukup memperihatikan dan waktunya untuk diperbaiki. Terutama di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) gapura dan yang lainnya. “Kita sangat bersyukur ketika ada konsultan yang datang, karena membawa angin segar. Sebab sudah jelas rehab pembangunan bakal dilaksanakan,” sebutnya.

Informasi yang ia terima, pembangunan puskesmasnya akan mendapakan rehab ringan, dengan jumlah Rp 100 Juta. “Kita hanya menikmati mamfaatnya, sebab rehab tersebut itu adalah urusan Kabupaten,” ujarnya.

Selanjutnya adanya upaya Dikes akan menggusur pembangunan gapura,   ia mengatakan, apapun yang akan dilakukan oleh dinas, tentunya itu yang terbaik. Tidak mungkin dinas melakukan perusakan jika tidak berniat ingin menjadikan puskesmas tersebut lebih baik. ‘’Kita setuju saja kalau untuk perbaikan,’’ katanya.

Selain itu, gapura yang ada di depan memang membuat lahan puskesmas terasa lebih sempit. Lebihnya lagi lahan dibagian depan sangat sempit. “Kalau digusur itu malah lebih baik, dan bahkan malah membuat lahan di puskesmas lebih luas,” tandasnya. (cr-ap)

Komentar Anda