Puskesmas Rumah Hantu Siap Dimenorkan

PRAYA-Buruknya kondisi bangunan Puskesmas Selebung Rembiga Kecamatan Janapria yang mirip rumah hantu disayangkan semua pihak.

Pasalnya, kondisi bangunan yang bisa membahayakan pengunjung itu, tak kunjung diperbaiki. Padahal, kondisinya sangat parah dan sudah diketahui semua pihak. Sayangnya, rencana perbaikan belum juga dilakukan dinas terkait. ‘’Ini demi keselamatan pengunjung, bangunan puskesmas itu harus segera diperbaiki,’’ pinta tokoh pemuda Selebung Rembiga, Budi kepada Radar Lombok, kemarin (18/5).

Dia menuturkan, kondisi bangunan puskesmas itu memang sudah lama dikeluhkan masyarakat selama ini. Hanya saja, pihak terkait seperti kurang respon terhadap keluhan itu. Dimana masyarakat tidak nyaman berobat ke tempat pusat kesehatan milik pemerintah itu.

Akibatnya, kondisi bangunanya semakin memburuk karena tidak pernah diperhatikan. Sehingga Budi mengaku, atas nama masyarakat Desa Selebung Rembiga agar dinas dan pihak terkait memperhatikan lebih kondisi fisik puskesmas itu. ‘’Kami minta semua pihak terkait, baik dinas maupun dewan segera memperbaiki puskesmas itu. Ini demi keamanan dan kenyamanan pengunjung. Jangan sampai mereka yang datang berobat tertimpa genteng dan menimbulkan masalah lagi,’’ ujar anggota KNPI Lombok Tengah ini.

Anggota Komisi IV DPRD Lombok Tengah, H Ahmad Supli yang dikonfirmasi koran ini mengaku, pihaknya sudah meminta kepada Dinas Kesehatan dan setiap puskesmas untuk menyampaikan setiap keluhannya. Terlebih, kaitannya dengan masalah fisik dan anggaran. Sebab, pihaknya akan menentukan anggaran berdasarkan skala prioritas.

Baca Juga :  Koordinasi dengan Germo, Bentuk Kader Peduli

Jika yang diusulkan sifatnya urgen, maka pihaknya tidak akan menunda anggaran. Hal ini sudah menjadi kesepakatan dewan, terutama Komisi IV yang membidangi masalah kesejahteraan sosial (kesehatan dan pendidikan). ‘’Dari awal kita sudah minta kepada dinas dan puskesmas. Apapaun keluhan mereka agar disampaikan, terutama yang sifatnya urgen,’’ terangnya.

Dalam persoalan ini, Supli mengaku, pihaknya sudah menyiapkan anggaran maksimal. Baik dari APBD Kabupaten Lombok Tengah maupun sharing anggaran dengan APBD Provinsi NTB dan pusat. tapi, selama ini hanya beberapa puskesmas saja yang diusulkan, sehingga untuk tahun sebelumnya Puskesmas Selebung Rembiga, tidak masuk. ‘’Di APBD perubahan ini kita akan cek lagi apakah usulan perbaikan puskesmas itu sudah masuk atau tidak. Jika belum, kami akan mintas Dinas Kesehatan untuk memasukkannya,’’ tutupnya.

Ditambahkan anggota Komisi IV Dapil Kopang-Janapria, Lalu Supriadi mengaku, pihaknya sudah menerima laporan terkait buruknya bangunan Puskesmas Selebung Rembiga itu. Dia juga sudah melihat langsung dan kondisinya sangat buruk. Bangunannya sudah rapuh dan atap gentengnya sudah berguguran jatuh.

Diakui Supriadi, pihaknya memang sempat menerima usulan rehab ringan pembangunan puskesmas ini. Tapi, pada APBD muri 2016 tidak bisa dilakukan, karena usulannya telat masuk.

Baca Juga :  Pemindahan Puskesmas Tak Ada Sosialisasi

Nah, pada APBD perubahan tahun inilah rencananya akan dianggarkan. Pihaknya bahkan sudah melihat usulan dari dikes untuk rehab ringan puskesmas itu. ‘’Nanti tergantung, apakah rehab ringan itu masalah teknis. Yang jelas usulan sementaranya rehab ringan,’’ beber politisi PKB ini.

Supriadi menambahkan, buruknya kondisi bangunan Puskesmas Selebung Rembiga itu, memang sudah waktunya direhab. Jika pun tidak diusulkan dikes, maka pihaknya akan meminta dikes untuk mengusulkannya. Masalah ini juga sudah ia bicarakan di internal komisi terkait sejumlah puskesmas yang kondisi bangunanya cukup parah. ‘’Setelah saya lihat, kondisi bangunan puskesmas itu memang layak direhab,’’ pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, dr Nurhandini Eka Dewi sebelumnya juga mengaku, kalau tahun ini Puskesmas Selebung Rembiga, mendapatkan rehab ringan. Sedangkan berapa jumlahnya itu tergantung berapa anggaran yang akan diberikan.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Puskesmas Selebung Rembiga, Lalu Samudra. Ia menuturkan, hari Senin lalu ia menerima konsultan perencanaan. Konsultan tersebut telah mencatat beberapa kerusakan untuk dilakukan perbaikan rehab ringan. “Minimnya anggaran yang diberikan, mungkin rehab ini masuk dalam rehab ringan. Sebab beberapa titik kondisinya masih bagus,” tukasnya. (cr-ap)

Komentar Anda