Puskesmas Karang Taliwang Gelar Khitanan Massal

KHITANAN MASSAL : Kegiatan khitanan massal di oleh pihak Puskesmas Karang Taliwang, Sabtu (22/10) (Fahmy/Radar Lombok)

MATARAM – Sebanyak 20 anak dari keluarga kurang mampu yang ada di Kelurahan Cilinaya Kecamatan Cakranegara mengikuti program khitanan massal bakti sosial (Baksos) yang digelar Puskesmas Karang Taliwang, Sabtu (22/10).

Pihak Puskesmas menyiapkan tiga dokter untuk khitanan anak yang sudah terdaftar. Ada juga peserta yang berasal dari luar Kelurahan Cilinaya.

Kepala Puskesmas Karang Taliwang I Made Pasek Sugiartha mengatakan, Baksos ini digelar dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang jatuh pada bulan November mendatang. HKN dimulai dengan kegiatan Baksos untuk masyarakat yang kurang mampu.” Ini kegiatan pertama jelang  HKN,” kata Pasek.

Dalam rangka HKN, Puskesmas bersama Dinas Kesehatan komit  meningkatkan pelayanan dan  pengabdian kepada masyarakat terutama di enam kelurahan di bawah tanggungjawab Puskesmas Karang Taliwang yakni Kelurahan Cilinaya, Cakranegara, Cakra Utara, Mayura, Taliwang dan Kelurahan Monjok. Baksos yang pertama ini dilaksanaan di Kelurahan Cilinaya. Di sini terdapat banyak keluarga kurang mampu sehingga menjadi prioritas. “Kita fokus kepada warga yang kurang mampu dulu,” katanya.

Baca Juga :  Pertama di NTB, Tanpa Jarum Suntik, Tanpa Bius dan Rasa Sakit

Sementara untuk kelurahan lain sudah direncakan juga dan bisa jadi dalam bentuk kegiatan lain. Dinas Kesehatan sudah membuat list kegiatan HKN 2016 diantaranya akan ada gebyar penanganan penyakit kronis yang akan dilaksanakan di  Taman Mayura. “ Perlahan-lahan kita semakin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” paparnya.

Baca Juga :  Mutasi Massal Dipastikan Pekan Depan

Khitanan massal terdapat kendala sehingga pesertanya tidak terlalu banyak. Salah satunya adalah kebiasaan warga meng-khitan anak secara mandiri terutama pada saat hari-hari besar agama seperti maulid nabi dan lain-lain.”Warga masih enggan ikut khitanan massal karena biasanya ingin mandiri,” tambahnya.

Padahal khitanan secara mandiri dengan mendatangkan dokter biayanya sekitar Rp 500 ribu, belum lagi ditambah biaya lain-lainnya.” Kita berharap pesertanya lebih banyak lagi,” harapnya.

Salah satu warga, Windi, mengaku terbantu dengan kegiatan ini. Anaknya sudah berusia 3 tahun dan waktunya disunat. Di lingkungannya, Karang Tapen, khitanan biasa dilakukan saat maulid nabi.(ami)

Komentar Anda