Pusat Belum Mampu Penuhi Program 1000 Sapi

HEARING: Perwakilan dari JAPMA NTB saat hering masalah program 1000 sapi di Kantor Distanak Lombok Tengah, Kamis (8/7). ( M HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Puluhan orang yang mengatasnamakan dirinya dari Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Nusantara (JAPMA) NTB mendatangi kantor Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Lombok Tengah. Mereka datang untuk mempertanyakan program 1000 Sapi yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian RI di Lombok Tengah.

Pasalnya terkuak bahwa program yang diarahkan di lima Desa di Kecamatan Pujut ini, ternyata sampai dengan saat ini belum sepenuhnya terealisasi. Di mana program yang ditaruh di Kecamatan Pujut tersebut baru separuh yang terealisasi. Karena disebabkan berbagai macam kendala.

Koordinator JAPMA NTB, Saidin Al-Fajri menegaskan bahwa, program 1000 sapi ini memang sampai dengan saat ini belum jelas kapan sepenuhnya bisa terealisasi. Padahal oleh masyarakat sudah menunggu sejak lama dan sangat berharap 1000 sapi ini bisa segera terealisasi semuanya. “Ini baru separuh yang pemerintah realisasikan, makanya kami menduga ada permainan antara kontraktor dengan pemerintah ini. Sehingga kami meminta agar sisa yang belum terealisasi ini untuk disegerakan,” ungkap Saidin saat hearing di Kantor Distanak Lombok Tengah, Kamis (8/7).

Baca Juga :  Kepala SD Dipaksa Beli Buku Rongsokan

Sebenarnya, pengadaan 1000 sapi ini sudah berakhir pada tahun 2020 lalu. Sehingga sudah seharusnya semua sapi ini terealisasi dan bisa dikelola oleh masyarakat. Sehingga pihaknya meminta kepada pemda untuk memperjelas penyedia yakni Balai Besar Inspinasi Buatan (BBIB) yang berada di Singosari. “Kalau mereka tidak mampu untuk merealisasikan janji mereka menuntaskan 1000 sapi ini. Maka kami meminta agar dinas segera bersurat. Kasihan masyarakat yang rugi karena janji-janji yang belum terealisasi, masyarakat sudah lama mengharapkan program ini bisa terealisasi sepenuhnya,” terangnya.

Menanggapi hal itu, Sekertaris Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Lombok Tengah, Fathurrahman menegaskan bahwa, sampai dengan saat ini penyedia belum mampu memenuhi seluruh sapi yang direncanakan 1000 sapi ini. Oleh pemda sebenarnya sudah mempertanyakan belum terealisasnya semua itu. “Terkait dengan itu memang realisasinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk pengadaan sapi ini ada dua dua jenis yakni untuk sapi penggemukan dan sapi indukan. Untuk  penggemukan sudah terealisasi 500 ekor yang diterima 5 kelompok kemudian untuk betina indukan baru 49 persen atau 244 ekor atau 246 ekor belum terealisasi,” ungkap Fathurrahman.

Baca Juga :  Kopang dan Pujut Jadi Pos Dua

Kata Fathurrahman, program 1000 sapi ini berakhir tahun 2020 kemarin dan anggarannya memang dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Pengadaan sapi ini didelegasikan ke BBI Singosari. Oleh pemda memang hanya sebagai penerima lokasi. Oleh pemda juga sudah pertanyakan kenapa belum selesai. “Memang ada perpanjangan kontrak tapi sampai April dan sampai saat ini belum terpenuhi. kendalanya karena ketidakmampuan penyedia untuk 1000 sapi ini dan kita sangat menyayangkan karena yang dirugikan bukan hanya petani tapi masyatakat Lombok Tengah,” jelasnya. (met)

Komentar Anda