Pupuk Langka, Petani Merana

Ilustrasi Pupuk

PRAYA-Kelangkaan pupuk kembali dihadapkan kepada petani saat musim tanam tahun ini.

Saparudin, masyarakat Desa Mujur Kecamatan Praya Timur via ponsel menuturkan, kalau pemerintah dinilai tidak becus mengurus pupuk ketika petani membutuhkan. Sebab, di Desa Mujur dan sekitarnya saat ini petani sangat membutuhkan pupuk, terutama pupuk SP. “Padi kami saat ini sangat membutuhkan pemupukan. Saya sudah coba mencari di sejumlah pengecer yang ada di Desa Mujur, pupuk yang dicari sangat langka dan malah tidak ada,” katanya, Kamis (08/12).

‘’Semestinya, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertanian dan Perternakan (Dispertanak), harus peka membaca situasi dan kondisi petani, yang saat ini sedang membutuhkan pupuk,’’ tambah Saparudin.

Baca Juga :  NTB Hanya Dapat Kuota Tambahan Pupuk Subsidi 2 Ribu Ton

Hal senada juga dikatakan Rohmawati petani asal Desa Sukaraja Kecamatan Praya Timur, sudah satu pekan ini sejumlah pengecer, baik yang ada di Desa Mujur ataupun Sukaraja, sudah ia cari. Namun pupuk yang ia cari, sampai saat ini masih juga belum ditemukan. Sedangkan di sisi lain, padinya amat membutuhkan pemupukan.

Untuk itu, pihaknya mengharapkan pemerintah lebih memperhatikan para petani, terutama dalam pengadan pupuk. “Umur padi saya sudah 10 hari jalan, masa-masanya membutuhkan pemupukan,” kata Rohmawati yang biasa di sapa Inaq Irwan.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Perindustrian UKM dan Perdagangan (Diskoprindag) Lombok Tengah, H Amir Husen mengaku, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 15/M-DAG/PER/4/2013 tentang pengadaan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian. Adanya permen perdagangan tersebut, dinas perdagangan juga memiliki kewajiban bersama dengan dinas pertanian, mengatur tentang pengadaan pupuk. Hanya saja, sejauh ini pihaknya belum menerima adanya keluhan kelangkaan pupuk.  “Masalah penyaluran pupuk, antara Perdagangan dengan pertanian memiliki wewenang yang sama dalam hal pengadaan pupuk, hanya saja belum ada yang melaporkan, sehingga kami menilai pupuk aman,” katanya.

Baca Juga :  BI Bantu Petani Kembangkan Konsep Pertanian Terpadu

Terkait hal ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perternakan. “Ini harus segera diatasi,” cetusnya. (cr-ap)

Komentar Anda