Pupuk Kaltim Dukung Kebangkitan Bawang Putih Sembalun

BANTUAN: Disaksikan Wabup Lotim, H. Haerul Warisin, Direktur Komersial PT Pupuk Kaltim, Gatoet Gembiro Noegroho, menyerahkan bantuan pupuk dan bibit bawang putih senilai Rp 150 juta kepada Ketua Kelompok Petani Bawang Putih Sembalun, Jumadil (SIGIT SETYO/RADAR LOMBOK)

LOTIM—Era kejayaan komoditas bawang putih di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur (Lotim), pada tahun 1980-an silam, yang bahkan pada tahun 1984, sempat dikunjungi langsung Presiden RI, Soeharto, untuk melakukan panen raya, memang telah berlalu. Namun bukan berarti keberadaan tanaman bawang putih di Sembalun menghilang begitu saja. Saat ini tetap masih ada para petani setempat yang menanam “emas putih” ini di lahannya.

Terkait itu, PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim), sebagai salah satu distributor pupuk di Indonesia, juga turut peduli, dan berniat membantu membangkitkan kembali kejayaan bawang putih Sembalun. Mereka meyakini, dengan perlakuan, pemupukan, serta bibit tanaman yang tepat, ditambah dengan pembinaan intens yang dilakukan PPL Pertanian Pemda Lotim, maka mewujudkan NTB swasembada bawang putih, dan bahkan bisa menjadi penyangga Nasional akan terwujud.

“Sebagai langkah awal, kami, manajemen PT Pupuk Kaltim menyerahkan bantuan pupuk dan bibit bawang putih senilai Rp 150 juta kepada para petani di Desa Sembalun,” kata Direktur Komersial PT Pupuk Kaltim, Gatoet Gembiro Noegroho, dalam sambutan usai serah terima bantuan di Desa Sembalun, Kamis kemarin (2/3).

Bantuan senilai Rp 150 juta itu lanjut Gatoet, terdiri atas bantuan penyerahan Pupuk NPK 16-16-16, Pupuk Hayati Ecofert, dan Biodekomposer Biodex senilai Rp 24 juta, serta bibit bawang putih 1,8 ton senilai Rp 126 juta. “Selain menyerahkan bantuann pupuk dan bibit bawang putih, PT Pupuk Kaltim juga akan melakukan demplot di dua titik di Sembalun, masing-masing seluas 1 hektar.

Dalam hal ini, PT Pupuk Kaltim akan menyiapkan pupuk, bibit, dan pendampingan bersama instansi terkait. Sehingga pengembangan pertanian bawang putih di Desa Sembalun dapat terlaksana dengan baik. “Untuk keperluan demplot bawang putih ini, PT Pupuk Kaltim akan menganggarkan Rp 220 juta. Dimana hasil panen demplot nanti seluruhnya akan diserahkan kepada para petani pelaksana demplot,” ujar Gatoet, yang juga didampingi GM Pemasaran PSO, Syamsu Alamsah, Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo, Manajer Pemasaran PSO 1, Muhammad Syamsi, serta Manajemen Pupuk Indonesia.

Baca Juga :  Bawang Putih Cina Banyak Beredar di Pasar

[postingan number=3 tag=”bawang”]

Kesempatan itu, Pupuk Kaltim juga menyerahkan bantuan senilai Rp 15 juta untuk pembangunan Masjid Nurul Huda di Desa Sembalun Lawang. “Harapannya, melalui kegiatan Pupuk Kaltim di Sembalun sekarang ini, kedepan dapat mengembalikan lagi kejayaan produksi bawang putih di Sembalun. Selain juga akan memotivasi para petani untuk meningkatkan produksi, maupun menambah luas lahan tanam bawang putih,” harap Gatoet.

Sementara Wakil Bupati Lotim, H. Haerul Warisin, dalam sambutan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih, atas bantuan PT Pupuk Kaltim yang berniat membantu membangkitkan kejayaan komoditas tanaman bawang putih di Sembalun. “Dahulu di era keemasannya, siapa yang tidak mengetahui Sembalun sebagai sentra produksi bawang putih. Bahkan Presiden RI kala itu, Soeharto, langsung turun melakukan panen raya di Sembalun,” bebernya.

Namun seiring terjadinya krisis moneter lanjut Wabup, yang berakibat dengan kejatuhan Presiden Soeharto di jaman reformasi, ternyata juga membawa dampak untuk komoditas bawang putih Sembalun. “Saat itu produksi bawang putih Sembalun melimpah, tetapi tidak ada yang membeli akibat krisis moneter. Hal itu ditambah lagi dengan keberadaan bawang putih impor dari China yang merajalela, dengan harga yang murah pula. Sehingga membuat bawang putih Sembalun semakin tenggelam,” tutur Haerul Warisin.

Kini dengan dukungan Pupuk Kaltim yang hendak membangkitkan kejayaan bawang putih di Sembalun, maka momen ini menurut Wabup menjadi sangat penting. Karena selaras dengan program Pemkab Lotim, yang berniat menjadikan daerahnya sebagai penyangga kebutuhan buah-buahan dan sayur-sayuran, serta kebutuhan pertanian lainnya secara Nasional.

“Kalau di awal ini bantuan yang digelontorkan Pupuk Kaltim baru berupa bantuan bibit bawang putih dan pupuk, serta membuat demplot bawang putih diatas lahan seluas 2 hektar. Maka kedepan kami berharap bantuan ini dapat ditingkatkan, dengan cakupan demplot yang semakin luas. Sehingga keberadaannya dapat dirasakan oleh banyak petani Sembalun,” harap Haerul Warisin.

Baca Juga :  Harga Bawang Mulai Meroket

Dipaparkan Wabup, luas lahan potensi penanaman bawang putih di Sembalun, saat ini ada sebanyak 400 hektar. “Kalau lahan seluas ini dapat dimaksimalkan dengan penanaman bawang putih, maka era kebangkitan bawang putih Sembalun akan terjadi lagi,” ulas Haerul Warisin, yang juga didampingi Kabid Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB, I Gusti Lanang Natha Surasta, serta Kadis Pertanian dan Peternakan Lotim, Lalu M Zaini.

“Karena gerakan membangkitkan produksi bawang putih melalui demplotyang dilakukan Pupuk Kaltim ini baru sedikit, hanya diatas lahan seluas 2 hektar saja. Maka kami berharap ini dapat menjadi ladang pengetahuan bagi para petani Sembalun, dan hasilnya nanti juga tidak dijual, tetapi akan dijadikan sebagai bibit untuk musim tanam berikutnya yang lebih luas,” pinta Haerul Warisin.   

Sementara Ketua Kelompok Petani Bawang Putih Sembalun, Jumadil, menyampaikan bahwa untuk saat ini produksi bawang putih di Sembalun mencapai sekitar 20 ton hingga 25 ton per hektar. Angka itu menurutnya, terjadi penurunan produksi yang cukup siginifikan dibandingkan pada masa kejayaannnya dahulu, yang bisa mencapai produksi sampai 40 ton per hektar.

“Untuk dapat berproduksi seperti dahulu, saat ini tidak bisa, akibat berbagai faktor. Salah satunya adalah faktor tanah yang sudah tidak subur lagi seperti pada masa keemasan bawang putih tahun 1980-an. Namun mudah-mudahan dengan keterlibatan Pupuk Kaltim yang telah memberikan bantuan bibit, termasuk berbagai pupuk yang dibutuhkan, serta pendampingan satu musim tanam hingga panen. Kami para petani akan mendapatkan ilmu, sekaligus hal ini dapat memotivasi kami untuk mengembalikan era kejayaan bawang putih di Sembalun,” harap Jumadil. (gt/lal)

Komentar Anda