Pupuk Indonesia Siapkan Stok Pupuk Subsidi Dua Kali Lipat

Menghadapi Musim Tanam Awal Tahun 2021

PUPUK: Musim tanam 2021, PT Pupuk Indonesia telah menyiapkan pupuk bersubsidi maupun non subsidi untuk kebutuhan para petani. Tampak aktivitas penataan stok pupuk bersubsidi di Gudang Multi Guna Petrokimia Gresik. (ist for radarlombok.co.id)

MATARAM—Memasuki musim tanam awal tahun 2021, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk subsidi dan non subsidi, untuk dapat memenuhi permintaan para petani. Dimana secara Nasional, stok pupuk subsidi yang disiapkan mencapai 1.25 juta ton, terdiri dari 648.853 ton urea, 299.260 ton NPK, 95.514 ton SP 36, 118.620 ton ZA, serta 92.157 ton pupuk organik. Adapun stok pupuk non subsidi yang tersedia sekitar 800 ribu ton.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal, dalam keterangan pers yang diterima radarlombok.co.id, Jumat kemarin (8/1/2021), mengatakan bahwa total stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga empat minggu ke depan. “Jumlahnya dua kali lipat dari ketentuan pemerintah mengenai batasan stok pupuk bersubsidi,” katanya.

Dari total stok tersebut, daerah dengan jumlah stok terbanyak adalah Provinsi Jawa Barat sebesar 123.269 ton, Jawa Timur 290.642 ton, dan Sulawesi Selatan sebesar 79.812 ton. Stok tersebut siap disalurkan kepada petani terdaftar dalam e-RDKK setelah terbitnya SK dari Pemerintah Daerah setempat.

Pasalnya, SK ini merupakan salah satu persyaratan utama agar gudang-gudang dapat mulai mendistribusikan barangnya ke distributor dan kios. “Stok tersebut sudah tersedia sampai di Gudang lini 3 dan 4, serta siap digelontorkan kepada masyarakat setelah terbitnya SK kepala daerah propinsi dan kabupaten,” jelas Gusrizal.

Jumlah alokasi pupuk bersubsidi di tahun 2021 sendiri mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi total sebesar 9.041.475 ton pupuk ditambah 1.500.000 liter pupuk organik cair. Adapun rincian alokasi pupuk bersubsidi di tahun 2021 adalah 4.166.669 ton urea, 640.812 ton SP36, 784.144 ton ZA, 2.662.000 ton NPK, 770.850 ton organic dan 17.000 ton NPK formula khusus.

Alokasi tersebut yang menjadi dasar Pupuk Indonesia Grup untuk menyalurkan pupuk bersubsidi ke daerah-daerah sesuai dengan jumlah yang ditetapkan pemerintah. Untuk  catatan, sebagai BUMN yang mendapat tugas menyalurkan pupuk, maka Pupuk Indonesia hanya bisa mendistribusikan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi yang telah ditentukan tersebut.

Gusrizal menekankan, bahwa agar penyaluran pupuk bersubsidi benar-benar tepat sasaran, maka ada sejumlah persyaratan yang perlu dipenuhi petani. Sesuai dengan Permentan No. 49 tahun 2021, petani yang berhak memperoleh pupuk bersubsidi adalah mereka yang bergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam e-RDKK dan untuk wilayah tertentu, sudah memiliki Kartu Tani dan pembelian harus dilakukan di kios-kios resmi.

“Tanpa persyaratan tersebut, maka petani tidak dapat dilayani untuk pembelian pupuk bersubsidi. Namun sebagai alternatif, kami juga menyiapkan pupuk non subsidi,” jelas Gusrizal.

Guna menjamin ketersediaan stok dan kelancaran distribusi, Pupuk Indonesia juga sudah menyiapkan sejumlah infrastruktur pendukung. Diantaranya adalah menerapkan system Distribution Planning & Control System (DPCS) untuk memonitor pergerakan transport pupuk secara real time, dan menjaga stok di gudang-gudang sampai level kabupaten tetap terjaga sesuai ketentuan pemerintah.

Selain itu, dalam menjalankan tugas penyaluran pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia Grup didukung dengan sarana dan prasarana yang mumpuni. Seperti 650 unit gudang berkapasitas total 3,5 juta ton, 6.151 armada truk, dan 12 unit armada kapal untuk menjamin kelancaran distribusi sampai ke seluruh pelosok Indonesia.

“Kami memohon dukungan seluruh stakeholder untuk bersama-sama mengawasi penyaluran pupuk, khususnya pupuk bersubsidi,” tegas Gusrizal. (gt)

Komentar Anda