Pupuk Hayati Tingkatkan Produktifitas Padi

PANEN PADI: Dari kiri, Direktur PT Indmira, Ari Maulana, Kepala Pemasaran Pupuk Kaltim NTB, Rochmansyah, Kapolsek Sikur, Camat Sikur dan Kadis Pertanian Lombok Timur, Zaini, ketika panen demplot tanaman padi menggunakan pupuk hayati, diatas lahan seluas 4 hektar di Tete Batu, Sikur, Sabtu (7/1) (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Perseroan Terbatas Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) selaku produsen pupuk nasional Indonesia terus mencarikan solusi dan alternatif bagi petani dalam meningatkan hasil produksi pertanian. Salah satunya adalah menghadirkan pupuk hayati yang terdapat kandungan organik, selain menyuburkan tanah juga meningatkan produktifitas tanaman seperti padi dan lainnya.

PT Pupuk Kaltim (PKT) bersama dua kelompok tani di Tete Batu, Kecamataan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (7/01) menggelar panen perdana hasil ujia coba penggunaan pupuk hayati di demplot (uji coba) luas areal tanam 4 hektar untuk tanaman padi. Alhasil, penggunaan pupuk hayati mampu meningatkan produksi dari biasanya rata-rata 4,5 ton menjadi 8,6 ton/hektarnya.

Panen perdana demplot tanaman padi di atas lahan seluas 4 hektar di Desa Tete Batu, Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur tersebut dihadiri langsung Kepala Pemasaran PT Pupuk Kaltim Cabang Provinsi NTB, Rochmansyah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur, H. Muhammad Zaini, Direktur PT. Indmira, Ari Maulana, Danramil Kecamatan Sikur,  dan puluhan anggota kelompok tani Aik Nyereng dan kelompok tani Mekarsari.

Demplot tanaman padi yang menggunakan pupuk hayati kerjasama PT Pupuk Indonesia Holding Company dan PT Pupuk Kaltim dengan PT. Indmira salah satu produsen pupuk organik tersebut berhasil meningkatkan produksi padi petani dari rata-rata 4,5 ton/hektar menjadi 8,6 ton /hektar.

Baca Juga :  Provinsi NTB Belum Mampu Produksi Garam Industri

[postingan number=3 tag=”pupuk”]

Uji coba (demplot) pupuk hayati di lahan seluas 4 hektar dengan menggunakan dua jenis pupuk hayati dari produsen yang berbeda dan memberikan sentuhan empat perlakuan yang berbeda khususnya pemakaian pupuk hayati. Untuk PKT menghadirkan pupuk hayati, Escofert, sementara PT Indmira memroduksi SHN dan SN. Kedua produsen yang menghadirkan pupuk hayati tersebut sama-sama menjadi pilihan petani untuk meningatkan produktifitas tanaman padi serta mengurangi penggunanaan pupuk kimia.

Kepala Pemasaran PT Pupuk Kaltim (PKT) Cabang NTB, Rochmansyah mengatakan dewasa ini makin disadari bahwa penggunaan pupuk kimi tanpa diimbangi pupuk hayati akan menyebabka tanah menjadi gersang dan tandus, karena hilangnya unsur hara dan mikrobiologi tanah. Hal tersebut menyebabkan efektifitas dan efisiensi pemupukan menjadi sangat menurun dan pada akhirnya akan mengurangi produktivitas tanaman.

“Hasil demplot tanaman padi dengan pupuk hayati ini menunjuka hasilnya justru jauh lebih bagus dibandingkan dengan pupuk kimia,” kata Rochman dihadapan puluhan petani yang tergabung dalam dua kelompok tani di Desa Tete Batu.

Pupuk produksi PT PKT yakni Ecofert ini merupakan pupuk non subsidi. pupuk Ecofert ini merupakan pupuk hayati ramah lingkungan untuk tanaman non legume. Formula Ecofert merupakan kombinasi beberapa mikroba pilihan, bahan pemawa/carrier yang mudah beradaptasi dan bekerja efektip pada tanah. Pupuk non subsidi ini juga mendukung keberlanjutan budidaya pertanian ramah lingkungan dengan menjaga kesuburuan dan kesehatan tanah.

Baca Juga :  Disdag NTB Awasi Peredaran Produk Makanan Kedaluwarsa

“Pemakaian pupuk Ecofert ini cukup hanya 20 kg/hektar. Pupuk ini juga bisa digunakan untuk tanaman padi, jagung dan sayuran serta di segala macam jenis tanah. Karena pupuk ini untuk memacu pertumbuhan tanaman dan organik,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur, Zaini menyambut keberhasilan demplot tanaman padi PKT dan PT Indmira yang telah membuktikan kepada petani, bahwa pupuk hayati atau ogranik lainya jauh lebih memberikan hasil produksi yang lebih daripada pupuk kimia yang berlebihan.

“Masyarakat petani sudah melihat bukti nyata pupuk hayati ini. Sekarang tinggal bagaimana pihak produsen bisa menjamin ketersediaan barangnya, disaat petani membutuhkan. Jangan sampai ketika dibutuhkan, barangnya di toko pengecer tidak ada,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, petani juga menyampaikan testimoni keberhasilan penggunaan pupuk hayati dalam meningkatkan produktifitas tanaman padi mereka dihadapan Kadis Pertanian Kabupaten Lombok Timur dan Kepala Cabang PT Pupuk Kaltim NTB. Mereka (petani) berharap pupuk hayati tersebut bisa lebih mudah didapatkan, sehingga ketika musim tanam tidak kesulitan membeli pupuk hayati tersebut. (luk)

Komentar Anda