Pungli Marak di Tempat Wisata Lotim

PUNGLI : Tim Saber Pungli Lombok Timur saat turun melakukan pengawasan dan pemantauan di pelabuhan Kayangan kemarin. (Ist/Radar Lombok)

SELONG – Warga mengeluhkan banyaknya praktek pungutan liar di tempat wisata di Lotim terutama selama libur lebaran. Selain pungli, ada juga tiket masuk yang tidak berdasar ketentuan serta mahal. Kondisi ini membuat citra pariwisata terganggu. “ Masuk pantai Labuhan Haji itu mahal, tidak sebanding dengan kondisi pantainya. Belum lagi banyak pungutan dan pengamen,” ungkap seorang warga Selong, Aini, kepada Radar Lombok kemarin.

Aini mengeluhkan pungutan yang dilakukan pihak desa di pintu masuk menuju kawasan wisata. Tidak berhenti di sana, ia juga kena pungut begitu masuk areal parkir. “ Rata begitu. Di Taman Selong saja pengamennya minta ampun. Kita serba salah. Duduk sebentar saja didatangi empat sampai lima pengamen. Enggak nyaman sekali,” ungkap pengunjung Taman Selong, Mukmin.

Baca Juga :  Sempat Ditutup, Penyebrangan Kayangan- Poto Tano Normal

Tim Saber Pungli Lombok Timur memberikan atensi khusus terhadap objek wisata yang ramai di kunjungi  oleh masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa lokasi tersebut tidak ada terjadi praktek pungli.

Tim mengaku turun melakukan  pengawasan seperti di pelabuhan Kayangan dan obyek wisata lainnya, Jumat (28/4).”  Hari ini Satgas melakukan pemantauan arus mudik di pelabuhan Kayangan guna mencegah potensi pungutan liar (pungli) di kawasan pelabuhan dan beberapa lokasi wisata yang ada di  Lombok Timur,” kata ketua pelaksana Tim Saber Pungli Lombok Timur Kompol Raditya Suharta kemarin.

Baca Juga :  Lotim Siapkan Diri Jadi Lokasi PON 2028

Diantara yang didatangi adalah tempat wisata Labuhan Haji, pemandian Jobong, Otak Kokok Joben dan lain-lain. “ Penyisiran kawasan wisata dan pelabuhan untuk mencegah terjadinya Pungli pada masa arus balik dan libur lebaran 2023,” imbuhnya.

Diharapkan warga tidak terganggu oleh kenaikan tarif maupun Pungli di kawasan wisata ataupun penyeberangan. Setelah dilakukan pemantauan tim memastikan tidak ada pungutan liar.” Kita mengimbau kepada masyarakat, apabila ada yang merasa dirugikan atas kenaikan tarif transportasi atau pungutan liar di kawasan wisata agar melapor ke pos pelayanan kepolisian terdekat. Nantinya, semua laporan akan ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang ada,” tutupnya.(lie)

Komentar Anda