Puluhan  Staff Lapangan Dilatih Pengolahan Pascapanen Cabai 

Bapeltabun NTB
Puluhan peserta pelatihan pengolahan pascapanen cabai saat mengikuti praktek lapangan di UMKM Sambal Cengeh Bilebante, Lombok Tengah, Jumat (26/8).

GIRI MENANG –  Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan (Bapetalbun) Provins NTB memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek)  kepada 20 orang staff lapangan yang mendapatkan kegiatan IPDMIP untuk pengolahan panen dan pasca panen komoditas cabai,  Rabu (24/8).  Sebanyak 20 staff lapangan penyuluh pertaninan yang tersebar di 4 kabupaten (lombok tengah, Lombok timur, dompu dan Bima) di NTB tersebut, tidak hanya diberikan materi tentang pengolahan panen dan pasca panen produk cabai, tapi juga langsung melakukan praktek lapangan dengan mengunjungi UMKM produk pengolahan cabai Sambal Cengeh di Bilebante, Lombok Tengah Hj Zaenab.

Bimtek yang berlangsung selama empat hari, yakni Rabu – Sabtu (24-27 Agustus 2022) tersebut,  menghadirkan sejumlah narasumber dari Distanbun NTB, Widyaiswara Bapetalbun NTB,  BPOM NTB, praktisi  para pelaku UMKM yang terkait dengan bidang pengolahan panen dan pascapanen cabai.

Ketua Panitia Bimtek Staff Lapangan Bapetalbun Provinsi NTB Drs. H. Astawar menerangkan bimbingan tekis (bimtek) staff lapangan untuk peningkatan kompetensi dalam memberikan pendampingan kepada petani dalam bentuk pengolahan produk cabai, sebagai upaya Bapetalbun NTB dalam mendukung program pemerintah dan membantu petani serta UMKM mengolah komoditas cabai ketika produksi melimpah menyebabkan harga anjlok, sehingga memiliki nilai tambah bagi petani.

“Bimtek bagi staff lapangan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mereka (staf lapangan) dalam memberikan pendampingan bagi petani cabai berbentuk pengolahan pascapanen, sehingga bernilai ekonomi,” kata Drs. H. Astawar.

Widayiswara Bapetalbun NTB yang juga penanggungjawab Bimtek bagi staff lapangan Hendro Cahyono mengatakan peserta Bimtek staff lapangan untuk pengolahan  cabai pascapanen, tidak hanya diberikan materi atau teori saja di dalam  kelas, justru peserta diberikan lebih banyak melakukan praktek lapangan di pelaku UMKM Sambal Cengeh Desa Bilebante Lombok Tengah Hj Zaenab.

“Peserta Bimtek Staff Lapangan dalam materi panen dan pascapanen ini turun langsung praktek membuat sambal cengeh di UMKM. Mereka tidak hanya melihat proses produksi, tapi ikut membuat langsung produk sambal cengeh,” jelas Hendro.   

Peserta Bimtek staff lapangan untuk pascapanen komoditas cabai ini , lanjut Hendro Cahyono, nantinya usai pelatihan mereka akan berhadapan langsung dengan para petani di lapangan. Dengan modal pengetahuan pengolahan pascapanen cabai yang mereka sudah pelajari, diharapkan bisa mendampingi para petani untuk mengolah cabai menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

“Kita berharap ilmu yang mereka dapatkan selama bimtek dan praktek langsung di UMKM, 20 orang staff lapangan ini bisa memberikan manfaat kepada para petani cabai dalam meningkatkan kesejahteraannya,” harapnya.

Sementara itu, salah seorang peserta Bimtek Staff Lapangan asal Kabupaten Lombok Tengah,  Sunaidi mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga dalam kegiatan Bimtek  panen dan pascapanen pengolahan komoditas cabai yang diadakan Bapetalbun NTB selama empat hari, yakni 24-27 Agustus 2022.

“Alhamdulillah, kami mendapatkan banyak ilmu, utamanya bagaimana mengolah cabai menjadi produk yang bisa dijual. Nantinya ilmu yang kami dapatkan selama bimtek pengolahan cabai menjadi Samba Cengeh ini, akan kami ajarkan kembali kepada petani, sehingga ketika produksi melimpah harga anjlok, petani bisa mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomi tinggi,” terangnya.

Sunaidi mengatakan, bahwa selama mengikuti Bimtek, ia bersama peserta Staff Lapangan lainnya dilibatkan langsung membuat sambal cengeh di lokasi praktek di UMKM Samba Cengeh Bilebante. Mulai dari proses awal pembuatan sambal cengeh, dari bahan baku cabai, proses penggilingan, hingga penggorengan dan pengemasan. Begitu juga dengan takaran bahan baku cabai dan bahan baku campuran lainnya, sehingga menghasilkan cabai cengeh yang enak dan mampu bertahan lama ketika berada di konsumen.

“Alhamdulillah, kita bisa mengetahui proses pembuatan sambal cengeh. Selain itu kita bisa mengetahui bagaimana awal berdiri sampai bisa menjadi UMKM yang bisa menjadi tempat menyediakan oleh oleh wisatawan lokal sampai mancanegara,” imbuhnya. (luk)

Komentar Anda