Puluhan PNS Mataram Akali Sistem Absensi Online

AKALI SISTEM: Puluhan PNS di lingkup Pemkot Mataram teridentifikasi mengakali sistem absensi online menggunakan dengan menggunakan GPS palsu. ( ALI/RADAR LOMBOK )

MATARAM – Sebanyak 32 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Mataram terdeteksi telah mengakali absensi online yang mulai diberlakukan sejak awal tahun.
Seharusnya para PNS ini memberikan contoh tauladan untuk warga Kota Mataram. Tetapi sebaliknya, mereka malah mengakali sistem yang dibangun untuk kepentingan PNS.
Bahkan PNS yang teridentifikasi mengakali sistem ini, ada yang lulusan luar negeri. Sehingga prilaku mereka sangat disayangkan dan tidak patut dicontoh.
“Iya memang ada PNS kita yang mengakali sistem dan teridentifikasi menggunakan fake GPS (GPS palsu),” ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKSPDM) Kota Mataram, Baiq Asnayati di Mataram, kemarin (3/8).


Sebagai informasi, Kota Mataram sudah mulai menggunakan absensi online sejak awal tahun. Absensi dengan aplikasi “Mutiara” yang mencatat titik koordinat atau lokasi keberadaan PNS. Sistem ini dinilai ampuh untuk mendeteksi keberadaan PNS, dengan mendeteksi keberadaan PNS di kantor masing-masing.
Namun sejumlah PNS berupaya mengakali sistem ini. Caranya dengan mengunduh aplikasi fake GPS yang mencatat lokasi PNS berada di kantornya. Padahal mereka tidak sedang berada di kantor. “Karena mereka ini pintar IT (Informasi dan Teknologi). Dikira kita tidak punya kemampuan untuk menganalisa kekeliruan yang ada,” geramnya.
PNS yang mengakali sistem ini memang melek teknologi. Tapi kemampuannya digunakakan untuk hal yang salah. Namun sistem aplikasi Mutiara untuk absensi online punya pengamanan cukup mumpuni. Sehingga mampu mendeteksi penggunaan aplikasi fake GPS. “Dia pikir operator BKSPDM tidak tahu. Bisa saja dia berpikir seperti itu. Tapi sekarang sudah ketahuan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Perbatasan Monjok-Karang Taliwang Dijaga Ketat


Asnayati mengatakan, dengan menggunakan fake GPS, maka PNS tersebut seolah-olah berada di lingkungan kantornya. Padahal mereka tidak berada di lokasi yang dilaporkan. “Intinya mereka absen dari luar, tapi seolah-olah absen dari kantor. Diakali sistemnya, dan sistem kita mendeteksi itu, bebernya.
PNS yang teridentifikasi menggunakan fake GPS langsung diproses. Jumlahnya mencapai 32 PNS, yang tersebar di sejumlah SKPD Kota Mataram. “Sudah ditegur dan diberikan surat oleh Pak Sekda seminggu yang lalu. Ada namanya juga di sana,” ungkapnya.


PNS yang mengakali sistem ini tidak hanya diberikan surat teguran. Tetapi juga terancam pemotongan tambahan penghasilan pegawai (TPP). “Ini kan absennya tidak terpenuhi. Berarti pemotongan TPP. Kan dia tidak hadir di titik koordinat. Ke depan pencairan TPP itu disesuaikan dengan absensi,” jelasnya.
Dengan pelanggaran yang dideteksi BKPSDM ini. Kepada PNS ditegaskan untuk tidak sok jago dengan IT. Karena sistem yang dikembangkan BKSPDM sudah cukup mumpuni dan bisa mendeteksi penyalahgunaan.

Baca Juga :  Praperadilan Kasus Tambang Pasir Besi, Kajati: Senang Hati Saya Layani


“Kita sih pakai aturan saja. Di sini kan birokrasi, tidak ada jago atau yang lebih jago di situ. Tapi kan aturan yang kita kedepankan. Dia punya kepala OPD, kita sudah laporkan Pak Sekda dan sudah diturunkan surat,” jelasnya.
Selain PNS yang terindikasi menggunakan fake GPS. Ada juga PNS yang tidak pernah sama sekali menggunakan absensi online. Jumlahnya cukup banyak dan ditindaklanjuti BKSPDM. “Tidak apa-apa mereka tidak absen urusannya dia. Tapi kan kepala OPD-nya ada dan bukti fisik dia tidak absen. Kalaupun ada gangguan teknis kita persiapkan manualnya,” jelasnya.


Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Aparatur BKSPDM Kota Mataram, H Ahmad Mujahidin mengatakan, dengan adanya PNS yang teridentifikasi mengakali sistem. Maka pihak BKPSDM berupaya untuk membenahi sistem aplikasi Mutiara yang digunakan untuk absensi online. “Akan dievaluasi terus. Karena ini kan tahun pertama,” katanya. (gal)

Komentar Anda